Kritik Penetapan Soeharto sebagai Pahlawan, Pakar: Selamat Datang di Era Orde Baru Paling Baru

Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Andalas, Feri Amsari, menilai keputusan tersebut sebagai bentuk politik penghapusan ingatan

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
JEJAK KORUPSI SOEHARTO: Pakar hukum tata negara Universitas Andalas, Feri Amsari, berbicara dalam diskusi bertajuk “Jejak Korupsi Soeharto dan Politik Penghapusan Ingatan” di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (13/11/2025). Dalam forum tersebut, Feri menilai penetapan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional sebagai bentuk kemunduran demokrasi dan politik penghapusan ingatan kolektif. 

Menurutnya, banyak akademisi kini justru berperan membela kekuasaan alih-alih mengawasi. “Mereka pintar, tapi melayani elit.”

Feri menutup paparannya dengan nada pesimistis terhadap kebebasan akademik.

“Semakin besar kekuasaan, saya yakin diskusi seperti ini akan hilang. Tinggal tunggu waktunya saja,” ujarnya. 

“Selamat datang di era Orde Baru paling baru—bedanya hanya, orang-orangnya tidak sadar bahwa ‘bapak mertua’ mereka kini berkuasa dalam wujud lain.” (Han)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved