Pesan Bupati Klaten Saat Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025

Ringkasan Berita:

• Peringatan Hari Pahlawan di Klaten: Tabur Bunga hingga Hening Cipta

 

• Bupati Klaten Ajak Warga Teladani Semangat Pahlawan di Hari Pahlawan 2025

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 di halaman Pendopo Pemkab Klaten pada Senin (10/11/2025). Upacara tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Klaten, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga para veteran se-Kabupaten Klaten.

Upacara pagi itu berlangsung khidmat dan penuh penghormatan terhadap jasa para pahlawan. Di tengah upacara, sirene dibunyikan selama 60 detik sebagai bentuk penghormatan dan pengheningan cipta untuk mengenang jasa-jasa pahlawan bangsa. Lalu lintas di depan Kantor Bupati Klaten pun sempat dihentikan sementara, sehingga masyarakat yang melintas diajak turut mengheningkan cipta.

Usai upacara, rangkaian peringatan Hari Pahlawan Nasional tingkat Kabupaten Klaten dilanjutkan dengan kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ratna Bantalan. Di taman makam tersebut bersemayam pusara Kopral Sayom dan Sersan Sadikin yang gugur pada Agresi Militer Belanda I tahun 1947.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, selaku inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia. Amanat tersebut menekankan bahwa para pahlawan bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan bangsa Indonesia hingga hari ini.

“Para pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan,” ujarnya.

Meskipun saat ini perjuangan tidak lagi menggunakan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian, semangat perjuangan harus tetap sama: membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, serta memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.

“Semangat itulah yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya,” lanjutnya.

Seusai upacara, Hamenang menyampaikan bahwa peringatan Hari Pahlawan Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan ajakan bagi seluruh masyarakat Klaten untuk meneladani para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Sehingga kita sebagai generasi penerus bisa melanjutkan perjuangan, meski dengan cara yang berbeda. Bagaimana kemudian kita bisa mempertahankan NKRI, dan di sisi lain membangun bangsa ini menjadi lebih maju dan sejahtera,” paparnya.

Secara terpisah, Dandim 0723/Klaten, Letkol Inf Slamet Hardianto, menyebut bahwa semangat kepahlawanan merupakan warisan moral yang harus dijaga dan dihidupkan oleh setiap generasi.

“Warisan moral itu harus dihidupkan melalui kerja nyata, dedikasi, dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa. Kemerdekaan harus dijaga dengan tindakan positif dan berkelanjutan, bukan sekadar dikenang,” katanya.

Menurutnya, nilai-nilai kepahlawanan perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain melalui peningkatan kualitas pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, dan semangat gotong royong. Tujuannya agar cita-cita para pahlawan tetap hidup dalam pembangunan bangsa masa kini. (drm)

• Update Kasus Korupsi Plasa Klaten: JPU Siapkan Pelimpahan Berkas