Wajah Baru Dunia Kerja antara AI, Upskilling, dan Keseimbangan Hidup Mendominasi Karier Masa Depan

Hingga akhir tahun 2025, dunia kerja memasuki era ketidakpastian yang menuntut adaptasi cepat dari individu maupun organisasi.

Editor: Hari Susmayanti
Dok Istimewa
Direktorat Business Placement Center ( BPC ) dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta Kusnawi, S.Kom, M.Eng 

Oleh

Kusnawi, S.Kom, M.Eng

Direktorat Business Placement Center ( BPC ) dan Alumni Universitas Amikom Yogyakarta

KARIER global tengah mengalami evolusi yang luar biasa masif, didorong oleh perpaduan antara akselerasi teknologi dan pergeseran fundamental dalam mentalitas pekerja.

Hingga akhir tahun 2025, dunia kerja memasuki era ketidakpastian yang menuntut adaptasi cepat dari individu maupun organisasi.

Perubahan mendasar pertama terletak pada transformasi tenaga kerja global akibat teknologi dan AI.

Kecerdasan Buatan (AI) tidak lagi sekadar ancaman, melainkan rekan kerja digital baru.

Menurut laporan Microsoft Work Trend Index terbaru, perusahaan terkemuka kini memprioritaskan
perekrutan peran-peran yang fokus pada AI.

Menanggapi kesenjangan keterampilan yang kian lebar, proyeksi World Economic Forum (WEF) menunjukkan bahwa hampir 85 persen pengusaha atau perlaku industri berencana mengintensifkan program upskilling tenaga kerja mereka hingga tahun 2030, menjadikannya sebagai investasi strategis utama.

Perubahan kedua adalah pergeseran prioritas serta mentalitas pekerja.

Baca juga: Universitas Amikom Yogyakarta Resmikan Lapangan Mini Soccer di Kampus 2 di Momen Dies Natalis ke-31

Konsep pekerjaan seumur hidup telah memudar, digantikan oleh fenomena career shifting yang
semakin umum.

Pekerja kini lebih berani beralih jalur demi menemukan pekerjaan yang sesuai dengan aspirasi pribadi.

Di kalangan pekerja, terutama Generasi Z misalnya, survei Deloitte menunjukkan bahwa tuntutan terhadap pekerjaan yang memiliki makna dan keseimbangan work-life yang lebih baik menjadi sangat tinggi.

Uniknya, Gen Z sangat memprioritaskan mentorship untuk navigasi tantangan karier, mencari bimbingan strategis, bukan hanya arahan.

Fleksibilitas dan dukungan pengembangan diri menjadi kunci untuk mempertahankan talenta muda yang kini memegang kendali atas pilihan karier mereka.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved