Fenomena Job Hugging, Ini Alasan di Baliknya Menurut Guru Besar Fisipol UGM
Fenomena job hugging merupakan kecenderungan pekerja untuk bertahan pada satu pekerjaan yang dijalani, meski sudah tidak memiliki minat
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Guru Besar Fisipol sekaligus Pengamat Ketenagakerjaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi, M.A., menyoroti fenomena job hugging.
Fenomena job hugging merupakan kecenderungan pekerja untuk bertahan pada satu pekerjaan yang dijalani, meski sudah tidak memiliki minat dan motivasi dalam pekerjaan tersebut.
Hal itu terpaksa dilakukan agar dapat bertahan di tengah ancaman PHK hingga tekanan ekonomi.
"Mencari pekerjaan baru memiliki risiko yang tinggi, sehingga mereka (pekerja) cenderung bertahan," katanya, Rabu (19/00/2025).
Faktor keamanan finansial dan stabilitas menjadi alasan paling dominan dalam job hugging.
"Lebih baik bertahan dengan pekerjaan yang ada saat ini, daripada mengambil keputusan yang cukup berisiko dan belum pasti untuk ke depannya," sambungnya.
Selain itu, situasi pasar tenaga kerja lima tahun ini tidak menentu. Angka pengangguran di Indonesia tinggi, mayoritas usia pencari kerja antara 15-24 tahun. Di samping itu, daya beli masyarkat rendah, serta laju ekonomi melambat.
Rentetan permasalahan tersebut memiliki efek domino terhadap serapan tenaga kerja baru, khususnya untuk fresh graduate.
Untuk menyikapi berbagai tekanan, pekerja akhirnya memilih mencari pekerjaan sampingan, sambil melakoni pekerjaan utama.
"Masyarakat lebih memilih untuk menambah pemasukan dari pekerjaan sampingan, seperti freelance atau bisnis kecil-kecilan," imbuhnya. (maw)
Guru Besar FEB UGM Sebut Indonesia Kurang Inovasi Ekonomi: Dikit-dikit Pinjam, Kurang Dikit Pinjam |
![]() |
---|
Komisi V DPR RI Minta Fasilitas Umum yang Rusak Akibat Kerusuhan Segera Diperbaiki |
![]() |
---|
Masih Ada 49 Ribu Rumah Tidak Layak Huni di DIY |
![]() |
---|
Belajar dari Kasus Nazwa, Tips Aman Mendapatkan Pekerjaan di Luar Negeri |
![]() |
---|
Dua Sekolah Rakyat Akan Dibangun di DIY Mulai September 2025, Ini Lokasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.