Masbub Klaten

Pemkab Klaten Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Memasuki Musim Pancaroba

Apel siaga bencana di Alun-alun Klaten diikuti ratusan peserta dari unsur relawan, BPBD, PMI, Polri, TNI, Orari, Dishub dan Satpol PP Damkar.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
APEL SIAGA - Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan jajaran Forkopimda mengecek kesiapsiagaan peralatan untuk antisipasi bencana hidrometeorologi saat apel di Alun-alun Klaten, Jumat (7/11/2025). 

"Alhamdulillah untuk peralatannya semua ready, kondisi bagus, dan tidak ada yang aus atau rusak. Nanti pelan-pelan barangkali kami bisa menambah jumlah peralatan. Karena dengan peralatan yang banyak, kami bisa melakukan penanganan lebih baik ketika terjadi bencana eskalasi besa," papar dia. 

Dalam penanganan bencana tersebut, pihaknya juga semakin mempererat sinergitas dengan TNI, Polri, PMI, dan stakeholder terkait. 

Potensi Bencana

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Syahruna, mengatakan kesiapsiagaan personel dan peralatan harus dipastikan sebagai langkah antisipasi bencana. 

Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Syahruna menyebut Kabupaten Klaten sedang memasuki musim penghujan atau pancaroba yang diperkirakan berlangsung hingga Desember 2025. 

Maka dari itu, pihaknya harus bersiap menghadapi potensi bencana akibat hujan deras dan angin kencang, semisal pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor. 

"Termasuk di wilayah perkotaan perlu diantisipasi banyaknya genangan air. Dampak dari pembangunan jalan tol juga perlu diantisipasi potensi terjadinya peningkatan aliran sungai hingga mengakibatkan genangan serta luapan air di beberapa titik," katanya. 

Terkait antisipasi terjadi banjir luapan di Sungai Dengkeng, Syahruna menyebut sepanjang 2025 ada lima alat berat yang sudah dikerahkan untuk normalisasi aliran Sungai Dengkeng.

Kegiatan itu kini sudah memasuki wilayah Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

"Dimungkinkan nanti airnya lancar. Tiang penopang Jembatan Modran juga sudah diganti jadi jembatan gantung. Tapi nanti efeknya terjadi antrean air memasuki Sungai Bengawan Solo," ujarnya. 

"Untuk pintu bendungan DAM Tukuman sudah diperbaiki, tetapi putarannya masih banyak, yang penting jangan sampai telat membuka pintu airnya," tandasnya. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved