Masbub Klaten

Pemkab Klaten Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Memasuki Musim Pancaroba

Apel siaga bencana di Alun-alun Klaten diikuti ratusan peserta dari unsur relawan, BPBD, PMI, Polri, TNI, Orari, Dishub dan Satpol PP Damkar.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
APEL SIAGA - Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan jajaran Forkopimda mengecek kesiapsiagaan peralatan untuk antisipasi bencana hidrometeorologi saat apel di Alun-alun Klaten, Jumat (7/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Klaten menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi saat musim penghujan
  • Bupati Klaten menyebut relawan hingga peralatan penanganan bencana dalam kondisi bagus dan siap pakai
  • BPBD Klaten bersiap menghadapi potensi bencana akibat hujan deras dan angin kencang, semisal pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor.

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar apel kesiapsiagaan bencana dan peralatan di Alun-alun Klaten pada Jumat (7/11/2025) pagi.

Kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta apel dari unsur relawan, BPBD, PMI, Polri, TNI, Orari, Dishub, dan Satpol PP Damkar.

Gelaran apel kesiapsiagaan itu dipimpin langsung oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, didampingi Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, dan Dandim 0723/Klaten, Letkol Inf Slamet Hardianto. 

Pantauan Tribun Jogja, usai mengikuti gelaran apel Bupati Hamenang dan jajarannya melakukan pengecekan peralatan kesiapsiagaan bencana yang dimiliki berbagai instansi. 

Di antaranya perahu karet, jenset, mesin pompa air, gergaji mesin, dan peralatan lain baik milik BPBD, Polres, PMI, hingga Damkar Klaten.

Pihaknya juga sempat mengecek armada kendaraan dan dapur umum untuk antisipasi kejadian bencana. 

Tanggap Bencana

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan apel kesiapsiagaan itu digelar karena Kabupaten Klaten saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Ditambah ada eskalasi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. 

"Harapannya dengan kegiatan apel itu kami jadi lebih siap dan tanggap, serta secara peralatan juga siap kalau sewaktu-waktu dibutuhkan. Sehingga kami bisa melaksanakan kegiatan penanganan bencana dan InsyaAllah bisa meminimalisir sekecil mungkin dampak korban bencana," ucap Hamenang, Jumat (7/11/2025). 

Dia mengungkapkan, secara kekuatan relawan di Kabupaten Klaten sangat besar.

Apalagi relawannya dinilai sangat kompak, mengingat Kabupaten Klaten berada di daerah rawan bencana. 

Kendati demikian, ia menilai penanganan dan antisipasi bencana alam memerlukan adanya keterlibatan dari masyarakat.

Baca juga: Baru Satu SPPG di Klaten Miliki Sertifikat SLHS, Ini Penjelasan Dinkes

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau para relawan agar menyosialisasikan pemahaman dasar terkait penanganan bencana kepada masyarakat. Terutama terkait hal-hal yang perlu dilakukan warga saat terjadi bencana alam. 

"Alhamdulillah untuk peralatannya semua ready, kondisi bagus, dan tidak ada yang aus atau rusak. Nanti pelan-pelan barangkali kami bisa menambah jumlah peralatan. Karena dengan peralatan yang banyak, kami bisa melakukan penanganan lebih baik ketika terjadi bencana eskalasi besa," papar dia. 

Dalam penanganan bencana tersebut, pihaknya juga semakin mempererat sinergitas dengan TNI, Polri, PMI, dan stakeholder terkait. 

Potensi Bencana

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Syahruna, mengatakan kesiapsiagaan personel dan peralatan harus dipastikan sebagai langkah antisipasi bencana. 

Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Syahruna menyebut Kabupaten Klaten sedang memasuki musim penghujan atau pancaroba yang diperkirakan berlangsung hingga Desember 2025. 

Maka dari itu, pihaknya harus bersiap menghadapi potensi bencana akibat hujan deras dan angin kencang, semisal pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor. 

"Termasuk di wilayah perkotaan perlu diantisipasi banyaknya genangan air. Dampak dari pembangunan jalan tol juga perlu diantisipasi potensi terjadinya peningkatan aliran sungai hingga mengakibatkan genangan serta luapan air di beberapa titik," katanya. 

Terkait antisipasi terjadi banjir luapan di Sungai Dengkeng, Syahruna menyebut sepanjang 2025 ada lima alat berat yang sudah dikerahkan untuk normalisasi aliran Sungai Dengkeng.

Kegiatan itu kini sudah memasuki wilayah Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

"Dimungkinkan nanti airnya lancar. Tiang penopang Jembatan Modran juga sudah diganti jadi jembatan gantung. Tapi nanti efeknya terjadi antrean air memasuki Sungai Bengawan Solo," ujarnya. 

"Untuk pintu bendungan DAM Tukuman sudah diperbaiki, tetapi putarannya masih banyak, yang penting jangan sampai telat membuka pintu airnya," tandasnya. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved