Cerita Korban Selamat Bencana Longsor Desa Cibeunying Cilacap: Seperti dengar Pesawat Terbang Rendah
Dalam hitungan detik , lereng bukit di atas permukiman warga ambrol, melesat turun seperti gelombang gelap yang menelan belasan rumah.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
"Barang tidak ada yang selamat, semua ketimbun," ujar Yayung sambil melihat reruntuhan rumahnya.
Baca juga: 2 Meninggal dan 21 Lainnya Dalam Pencarian Akibat Longsor di Cibeunying, Cilacap
Terjadi begitu cepat
Kisah lainnya datang dari Edi, warga Dusun Cibuyut, yang menyaksikan langsung tanah bergerak menghantam permukiman.
Menurutnya, longsor terjadi sangat cepat dan hampir tanpa tanda-tanda.
"Saya lagi ngopi di rumah tetangga sekitar jam setengah delapan malam. Tiba-tiba ada bunyi gemuruh, keras sekali. Kayak suara truk nurunin muatan," kisah Edi.
Ketika berdiri dan melihat ke arah sumber suara, Edi melihat material tanah bergerak cepat disertai angin kencang.
"Ada angin kencang banget dari arah longsor. Tahu-tahu gelap semua. Saya lihat pohon kelapa itu jalan di atas tanah," ungkap Edi.
Di tengah kepanikan, Edi teringat salah satu anaknya yang sedang tidur di rumah. Ia langsung berlari menerjang kondisi gelap dan tanah yang masih labil.
"Kamar anak saya untungnya tidak kena. Tapi rumah saya roboh semua. Saya gendong anak sambil nangis. Syok banget," ujar Edi.
Diberitakan sebelumnya, longsor melanda Dusun Cibuyut dan Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis (13/11/2025) malam.
Akibatnya, dua orang tewas dan 21 warga lainnya masih hilang dan dalam pencarian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan, longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis sore dan kondisi kontur tanah yang labil.
"Material tanah tebing kemudian ambruk dan menimbun permukiman warga sekitar pukul 20.00 WIB," kata Budi kepada wartawan, Jumat (14/11/2025).
Adapun Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying terletak di kaki lereng bukit atau tebing.
Faktor ketinggian lereng, medan terjal, dan curah hujan tinggi menjadi kombinasi berbahaya yang memunculkan bencana saat terjadi longsoran.
Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan ini berjarak sekitar 80 kilometer, atau berada cukup jauh dari pusat kabupaten Cilacap.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com.
| Tragedi Longsor Desa Cibeunying, 21 Warga Hilang Tertimbun Tanah |
|
|---|
| Harga Emas Hari Ini 14 November 2025: Antam, Galeri24, dan UBS |
|
|---|
| Kasus Korupsi Bandwidth dan Sewa DRC Diskominfo Sleman Menuju Meja Hijau |
|
|---|
| Akhir Pelarian Pasangan Mahasiswa Pembuang Bayi dalam Kardus di Ngemplak Sleman |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Jumat 14 November 2025, Hujan Sangat Lebat Guyur 19 Provinsi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Cerita-Korban-Selamat-Bencana-Longsor-Desa-Cibeunying-Cilacap-Seperti-dengar-Pesawat-Terbang-Rendah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.