Respons Keraton Yogyakarta soal Maraknya Dugaan Penipuan oleh Oknum yang Mengaku Pemandu Wisata
Pihak Keraton menegaskan para pelaku bukan bagian dari institusi dan telah koordinasi lintas wilayah untuk menertibkan praktik tersebut.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
Ia juga mengingatkan bahwa ada aturan tentang pramuwisata yang mewajibkan para pemandu memiliki lisensi. Jika beroperasi tanpa lisensi di wilayah Yogyakarta, maka dapat dikenai penalti sesuai peraturan daerah.
Sebagai langkah preventif, Noorsundari meminta wisatawan mengecek identitas pemandu resmi sebelum mengikuti tur.
“Silakan mengecek nama dan identitasnya. Bisa juga difoto kartu identitas mereka sebagai bukti apakah mereka masuk paguyuban atau tidak—atau, mohon maaf, legal atau tidak,” katanya.
Keraton berharap koordinasi lintas wilayah ini dapat menghentikan praktik penipuan berkedok pemandu wisata dan menjaga kenyamanan pengunjung yang datang ke Yogyakarta.
Baca Juga
| Viral Modus Pemandu Liar Tipu Wisatawan di Kraton Yogyakarta |
|
|---|
| Mengapa Jembatan Pandansimo Berubah Nama Jadi Jembatan Kabanaran? Ini Sejarahnya |
|
|---|
| Pengamat Ekonomi UAJY Dorong DIY Kembangkan Quality Tourism untuk Dongkrak Belanja Wisatawan |
|
|---|
| OJK DIY Terima Ribuan Pengaduan Konsumen, Kerugian Capai Rp129 Miliar |
|
|---|
| Luncurkan 156 Event Pariwisata di Teras Malioboro, Kalsel Curi Perhatian Pelancong Jogja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/wisata-keraton-yogyakarta-pada-sabtu-1172020.jpg)