OJK DIY Terima Ribuan Pengaduan Konsumen, Kerugian Capai Rp129 Miliar

OJK DIY pengaduan konsumen, literasi keuangan DIY, Gerakan Nasional Cerdas Keuangan, penipuan online DIY

Tribunjogja.com/Istimewa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menerima ribuan pengaduan konsumen sepanjang Januari hingga Oktober 2025 

 

Ringkasan Berita:
 
  • OJK DIY terima ribuan pengaduan konsumen sepanjang 2025.
  • Kerugian Rp129,66 miliar akibat penipuan mendorong OJK gencarkan literasi keuangan lewat program Gencarkan

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menerima ribuan pengaduan konsumen sepanjang Januari hingga Oktober 2025. 

Data tersebut menunjukkan tingginya tingkat permasalahan di sektor jasa keuangan, sekaligus menjadi dasar bagi OJK untuk menggencarkan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat.

Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, menjelaskan bahwa pengaduan konsumen dilakukan melalui surat, Aplikasi Portal Pengaduan Konsumen (APPK), maupun secara langsung (walk in).

“Tercatat ada 930 pengaduan melalui surat dan 3.340 pengaduan walk in,” ujarnya, Minggu (16/11/2025).

Dari pengaduan melalui surat dan APPK, sebanyak 457 kasus berasal dari sektor perbankan, 472 dari sektor pasar modal dan IKNB (Industri Keuangan Non Bank), serta sisanya dari non-LJK (Lembaga Jasa Keuangan). 

Modus Penipuan Paling Banyak Dilaporkan

Sementara itu, pengaduan walk in terdiri dari 1.582 kasus sektor pasar modal dan IKNB, 786 sektor perbankan, 385 terkait investasi ilegal dan pinjaman online ilegal, serta sisanya fraud eksternal seperti penipuan, skimming, dan phishing.

Selain itu, Indonesia Anti Scam Center (IASC) mencatat 6.286 laporan penipuan di DIY dengan total kerugian masyarakat mencapai Rp129,66 miliar. 

Sepuluh modus penipuan tertinggi meliputi transaksi jual beli online, fake call, penipuan investasi, penawaran kerja palsu, penipuan hadiah, phishing, social engineering, pinjaman online fiktif, hingga penipuan melalui file APK di WhatsApp.

OJK DIY Sebut Kondisi IJK di DIY Stabil 

Edukasi dan Literasi Keuangan

Dengan masih banyaknya pengaduan masyarakat, OJK DIY terus menggencarkan literasi dan inklusi keuangan. 

Upaya ini dilakukan dengan menggandeng mitra strategis seperti pemerintah daerah, pelaku usaha jasa keuangan (PUJK), akademisi, dan komunitas.

OJK juga mengoptimalkan peran Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) DIY.

“Dari Januari hingga Oktober 2025, OJK DIY telah melakukan 123 kegiatan edukasi keuangan dengan 10 sasaran prioritas, mulai dari perempuan, pelajar/mahasiswa, penyandang disabilitas, pelaku UMKM, masyarakat pedesaan, karyawan, profesi, petani/nelayan, pekerja migran Indonesia, hingga komunitas,” jelas Eko.

Program literasi ini dikemas dalam Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang diharapkan menjangkau seluruh kabupaten/kota di DIY serta kelompok prioritas masyarakat. (Maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved