Luncurkan 156 Event Pariwisata di Teras Malioboro, Kalsel Curi Perhatian Pelancong Jogja

Langkah jemput bola dilakukan demi menggaet wisatawan, baik warga Yogyakarta maupun wisatawan nusantara yang memadati Malioboro

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
PELUNCURAN: Suasana pembukaan agenda peluncuran "South Kalimantan Calendar of Event 2026", di Teras Malioboro, Kota Yogyakarta, Jumat (14/11/25) sore. 

Ringkasan Berita:
  • Rombongan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memboyong seluruh potensi pariwisatanya ke Yogyakarta
  • Di Teras Malioboro, Yogyakarta, Pemprov Kalsel resmi meluncurkan "South Kalimantan Calendar of Event (CoE) 2026", yang memuat 156 agenda wisata unggulan.

 

TRIBUNJOGJA.COM - Suasana Teras Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Jumat (14/11/25) sore, terasa begitu hangat dan berbeda dari biasanya.

Bukan tanpa alasan, rombongan besar dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memboyong seluruh potensi pariwisatanya ke jantung Kota Pelajar itu.

Mereka secara resmi meluncurkan "South Kalimantan Calendar of Event (CoE) 2026", yang memuat 156 agenda wisata unggulan.

Jemput bola 

Langkah jemput bola dilakukan demi menggaet wisatawan, baik warga Yogyakarta maupun wisatawan nusantara yang memadati Malioboro, untuk sambang ke Bumi Banua.

Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, menegaskan, bahwa peluncuran CoE dengan tema "Kalsel Goes to the World" itu bukan sekadar slogan.

"Ini adalah tekad dan visi besar kami untuk membawa pariwisata Kalimantan Selatan menembus batas-batas regional, nasional, hingga internasional," tegasnya.

Ia menyebut, Kalsel tidak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga memiliki pesona Pegunungan Meratus, uniknya Pasar Terapung, hingga beragam festival budaya seperti Bamboo Rafting dan Tapin Art Fest.

Adapun pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi peluncuran menjadi salah satu langkah strategis untuk berkolaborasi dan memperkuat jejaring promosi.

"Kami membuka diri untuk berkolaborasi, salah satunya dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sarat pengalaman dalam mengelola pariwisata budaya," jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalsel, Iwan Fitriadi, secara blak-blakan menyebut Yogyakarta sebagai venue yang paling mumpuni.

Menurutnya, Yogyakarta adalah tolok ukur pariwisata nasional. Alih-alih bersaing, Kalsel memilih strategi untuk "menumpang" popularitas Yogyakarta.

"Kami semua menganggap, kalau bicara Yogyakarta, bicara pariwisata, ya sudahlah, sudah enggak perlu ada (pertanyaan), pengakuannya sudah," katanya. 

"Kami ambil momen itu agar kami bisa bilang, 'nih teman-teman wisatawan atau orang Yogya, kami punya event sampai 156. Ayo dong ke Kalsel', begitu," urai Iwan.

Andalan

Magnet utama yang kini menjadi andalan Kalsel, lanjutnya, adalah pengakuan dunia atas Geopark Meratus yang Mei lalu mendapat sertifikat dari UNESCO.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved