AI Jadi Tantangan Industri Periklanan, Kementerian Ekraf Ajak Kolaborasi Pelaku Usaha

Kementerian Ekraf mempertemukan para agensi periklanan lokal supaya menuangkan pemikiran untuk meningkatkan produktivitas.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Salah satu karya desain iklan dalam pameran Pinasthika Creativestival, Jumat (14/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Kementerian Ekonomi Kreatif /Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) mengunjungi Pinasthika Creativestival 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM
  • Festival yang telah berlangsung lebih dari dua dekade ini menjadi ruang kolaborasi lintas generasi dan disiplin bagi para kreator dari seluruh nusantara

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Artificial Intilligence (AI) mengubah cara kerja para pelaku industri kreatif tak terkecuali dunia periklanan.

Hal ini diakui oleh Kementerian Ekonomi Kreatif /Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) saat mengunjungi Pinasthika Creativestival 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM, Jumat (14/11/2025).

Deputi Bidang Kreativitas Media, Kemenekraf, Agustini Rahayu, mengatakan kemunculan media sosial dianggap menjadi peluang bagi peningkatan kualitas industri kreatif periklanan.

"Jadi makin banyak ruang iklan yang muncul di media sosial itu justru peluang," katanya, kepada awak media.

Agustini menyampaikan, Kementerian Ekraf dalam hal ini sebagai fasilitator mempertemukan para agensi periklanan lokal supaya menuangkan pemikiran untuk meningkatkan produktivitas.

Pihaknya memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan Pinasthika Creativestival 2025, sebuah perayaan besar insan periklanan, desain, dan produksi kreatif Indonesia yang diinisiasi oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) pada 13–14 November 2025 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Ruang kolaborasi

Festival yang telah berlangsung lebih dari dua dekade ini menjadi ruang kolaborasi lintas generasi dan disiplin bagi para kreator dari seluruh nusantara.

“Selama lebih dari dua dekade, Pinasthika telah menjadi mercusuar bagi industri komunikasi dan periklanan Indonesia. Dimulai dari Yogyakarta sebagai ajang apresiasi lokal, kini festival ini tumbuh menjadi ruang pertemuan talenta, ide, dan inovasi dari berbagai penjuru negeri,” ujar Agustini

Kementerian Ekraf menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat subsektor periklanan sebagai bagian penting dari ekosistem ekonomi kreatif nasional. 

"Industri ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi global dengan nilai mencapai 1 triliun dolar AS pada 2026 dan pertumbuhan rata-rata 6,7 persen per tahun hingga 2028 (PwC)," ujar Direktur Periklanan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, Selliane Halia Ishak.

Di Indonesia, sektor periklanan menyerap lebih dari 70 ribu tenaga kerja dan mencatat pertumbuhan pengeluaran iklan digital hingga 12 persen per tahun (Dentsu, 2025). 

Tantangan

Sementara Chairman of Pinasthika Creativestival XXI, Rizal Kasim mengakui teknologI AI menjadi tantangan untuk mengubah industri kreatif.

"AI mengubah industri media, mengubah cara kita bekerja. Kami berkumpul di sini sebenarnya menjawab itu, bagaimana bisa kolaborasi dengan AI untuk meningkatkan produktivitas," terang dia.

Tahun ini Pinasthika Creativestival ke-21 mengusung tema “Beat The Heat”, yang dimaknai sebagai ajakan bagi insan kreatif untuk tetap tenang, fokus, dan berani berkarya di tengah tantangan industri yang semakin dinamis. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved