Antisipasi Inflasi Jelang Nataru, Disdag Gunungkidul Siapkan 8 Ton Bahan Pokok Murah 

Bahan Pokok dijual murah kepada masyarakat di Gunungkidul melalui program pasar murah di sejumlah titik.

TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Gunungkidul 

Ringkasan Berita:
  • Dinas Perdagangan Gunungkidul menyiapkan 8 ton bahan pokok (murah) sebagai  langkah antisipasi inflasi atau lonjakan harga
  • Bahan pokok murah akan dijual kepada masyarakat di sejumlah titik atau wilayah di Gunungkidul

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul menyiapkan 8 ton bahan pokok (murah) sebagai  langkah antisipasi inflasi atau lonjakan harga perayaan natal dan tahun baru 2025-2026.

Adapun bapok tersebut dijual murah kepada masyarakat melalui program pasar murah di sejumlah titik.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Ris Heriyani, mengatakan pasar murah menjadi strategi rutin untuk menjaga stabilitas harga, terutama pada komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan permintaan selama libur akhir tahun.

Pihaknya memastikan komoditas utama seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, dan kebutuhan dasar lainnya akan tersedia dengan harga di bawah pasar.

“Kami siapkan sekitar delapan ton bapok murah untuk menjaga stabilitas harga dan memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru. Program ini menjadi bagian dari langkah antisipasi inflasi daerah,” ujarnya, Minggu (16/11/2025).

Ia menambahkan, pasar murah akan digelar di beberapa wilayah terutama yang  memiliki risiko kerentanan inflasi lebih tinggi, termasuk kalurahan dengan jangkauan distribusi logistik yang jauh dari pusat kota.

Pihaknya berharap le at pasar murah dapat menekan spekulasi saat nataru mendatang. 

Baca juga: 266 Kebakaran Terjad di Gunungkidul Sepanjang 2025, Kerugian Capai Rp2,3 Miliar

Disdag juga terus berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau perkembangan harga di tingkat pedagang hingga distributor.

Pemantauan intensif dilakukan pada komoditas yang paling sering mengalami fluktuasi, seperti beras, cabai, telur, dan daging.

“Kami ingin memastikan pasokan aman dan harga tetap terkendali.Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi lonjakan harga saat Nataru,” imbuhnya.

Dia menambahkan program pasar murah ini dijadwalkan berlangsung mulai awal Desember hingga menjelang pergantian tahun.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus membantu menjaga stabilitas ekonomi daerah di masa libur panjang.

"Dan, juga diimbau agar masyarakat tidak melakukan panic buying apalagi sampai menimbun bapok," tuturnya.

Jaga Pasokan

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved