Pengawasan MBG Lemah, SPPG Abai, Keracunan Berlanjut
Hampir 700 siswa sekolah di Gunungkidul, DI Yogyakarta diduga keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Pemanggilan kepala dapur MBG pada Jumat mendatang diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem penyelenggaraan program, termasuk mekanisme pengawasan dan pemeriksaan bahan makanan.
Evaluasi juga akan menyoroti prosedur kebersihan, rantai penyimpanan, serta distribusi makanan ke sekolah-sekolah.
Kasus dugaan keracunan massal di Kapanewon Saptosari sebelumnya menimpa ratusan siswa dari dua sekolah negeri.
Mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, dan pusing setelah menyantap hidangan program MBG.
Pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan serta instansi terkait kini tengah menelusuri penyebab pasti kejadian tersebut.
Endah menegaskan, keselamatan siswa dan kualitas makanan menjadi prioritas utama.
Ia berjanji evaluasi program MBG akan dilakukan secara terbuka dan komprehensif, agar manfaat program tetap berjalan tanpa mengorbankan keamanan pangan.
45 pasien dirawat
Kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, masih terus ditangani oleh tim kesehatan.
Hingga Kamis (30/10/2025) pagi, satu pasien dilaporkan masih menjalani perawatan inap di RS Saptosari, sementara empat lainnya masih dalam observasi di instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan total ada 45 pasien yang sempat mendapatkan penanganan medis di RS Saptosari sejak Rabu (29/10/2025).
Sebagian besar pasien sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan ringan.
“Total yang dirawat di RS Saptosari sejak kemarin sebanyak 45 pasien. Dari jumlah itu, 40 pasien dirawat jalan dan langsung diperbolehkan pulang. Kemudian, satu pasien harus dirawat inap dan kondisinya sudah membaik, diperkirakan bisa pulang hari ini atau besok setelah visite dokter. Sedangkan empat pasien yang masuk malam tadi masih diobservasi karena mengalami gejala mual, pusing, dan diare,” ujar Ismono saat dikonfirmasi, Kamis (30/10/2025).
Ia menambahkan, belum ada laporan tambahan pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan, pada hari ini.
Puskesmas Saptosari juga melaporkan kondisi sudah terkendali dan tidak ada tambahan kasus baru.
“Untuk di Puskesmas Saptosari hingga pagi ini tidak ada tambahan pasien yang mendapatkan penanganan medis. Kami tetap memantau situasi di lapangan bersama petugas puskesmas,” kata Ismono.
Makan Bergizi Gratis (MBG)
Gunungkidul
kasus keracunan MBG di Jogja
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
Meaningful
| Gelombang Kasus Korupsi di Sleman 2025: Daftar Lurah hingga Mantan Bupati |
|
|---|
| Sri Sultan HB X Dorong Transformasi Pariwisata DIY yang Inklusif dan Berkelanjutan |
|
|---|
| Rumah di Tepus Gunungkidul Terbakar, Api Menjalar setelah Ledakan Kecil saat Mengecas HP |
|
|---|
| Pascakeracunan MBG, 20 Siswa SMP Saptosari Gunungkidul Belum Masuk Sekolah |
|
|---|
| Guru Turut Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Gunungkidul Panggil Seluruh Kepala Dapur SPPG |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.