Guru Turut Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Gunungkidul Panggil Seluruh Kepala Dapur SPPG
Praktik mencicipi hidangan itu bukan inisiatif pribadi, melainkan bagian dari prosedur kontrol mutu yang diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Tidak hanya siswa, sejumlah guru di Gunungkidul juga menjadi korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Mereka disebut mengalami gejala lebih dulu setelah mencicipi hidangan yang disiapkan dapur pelaksana, sebelum makanan itu disajikan kepada para siswa.
“Iya, karena diminta untuk mencicipi, maka keracunan lebih dulu pada jam 2, baru anak-anak jam 3,” ujar Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, Kamis (30/10/2025).
Menurut dia, praktik mencicipi hidangan itu bukan inisiatif pribadi, melainkan bagian dari prosedur kontrol mutu yang diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Arahan tersebut meminta dapur pelaksana atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyediakan porsi uji rasa untuk memastikan kualitas makanan.
“Karena memang BGN yang meminta kan pada waktu itu, sehingga dapurnya memberikan porsi untuk mencicipi dan mereka juga keracunan,” tutur Endah.
Lebih lanjut Endah mengatakan, pihaknya berupaya memastikan sistem penyediaan makanan bergizi bagi siswa benar-benar aman dan memenuhi standar kebersihan.
“Kami, Jumat akan panggil seluruh kepala dapur (SPPG),” ujar Endah.
Pemanggilan seluruh kepala dapur pelaksana MBG itu, menurut Endah, menjadi bagian dari langkah evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program.
Pemkab Gunungkidul ingin memastikan rantai penyediaan bahan pangan, proses pengolahan, hingga pendistribusian makanan berlangsung sesuai pedoman keamanan pangan.
Endah menyebutkan, dari ratusan siswa yang memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas dan RSUD, sebagian masih harus menjalani perawatan.
“Untuk sementara datanya itu dan sudah dirawat dan ditangani, mohon doanya. Masih ada yang dirawat di rumah sakit sampai sekarang,” katanya.
Pemanggilan kepala dapur MBG pada Jumat mendatang diharapkan menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem penyelenggaraan program, termasuk mekanisme pengawasan dan pemeriksaan bahan makanan.
Evaluasi juga akan menyoroti prosedur kebersihan, rantai penyimpanan, serta distribusi makanan ke sekolah-sekolah.
Kasus dugaan keracunan massal di Kapanewon Saptosari sebelumnya menimpa ratusan siswa dari dua sekolah negeri.
| Ratusan Siswa di Gunungkidul Keracunan MBG, Sri Sultan HB X Minta Evaluasi Lapangan |
|
|---|
| Diskominfo Magelang Latih Guru PAUD Manfaatkan Teknologi AI dalam Pembelajaran |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Nelayan di Gunungkidul Hilang Dihantam Gelombang Saat Melaut di Pantai Nglolang |
|
|---|
| Kasus Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul: 1 Pasien Masih Dirawat, 4 Pasien Jalani Observasi di IGD |
|
|---|
| Ini Tuntutan Guru Madrasah Swasta ke Pemerintah |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.