Kasus Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul: 1 Pasien Masih Dirawat, 4 Pasien Jalani Observasi di IGD
Hingga Kamis (30/10/2025) pagi, satu pasien dilaporkan masih menjalani perawatan inap di RS Saptosari, sementara empat lainnya masih dalam observasi
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, masih terus ditangani oleh tim kesehatan.
Hingga Kamis (30/10/2025) pagi, satu pasien dilaporkan masih menjalani perawatan inap di RS Saptosari, sementara empat lainnya masih dalam observasi di instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit yang sama.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan total ada 45 pasien yang sempat mendapatkan penanganan medis di RS Saptosari sejak Rabu (29/10/2025).
Sebagian besar pasien sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan dan perawatan ringan.
“Total yang dirawat di RS Saptosari sejak kemarin sebanyak 45 pasien. Dari jumlah itu, 40 pasien dirawat jalan dan langsung diperbolehkan pulang. Kemudian, satu pasien harus dirawat inap dan kondisinya sudah membaik, diperkirakan bisa pulang hari ini atau besok setelah visite dokter. Sedangkan empat pasien yang masuk malam tadi masih diobservasi karena mengalami gejala mual, pusing, dan diare,” ujar Ismono saat dikonfirmasi, Kamis (30/10/2025).
Ia menambahkan, belum ada laporan tambahan pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan, pada hari ini.
Puskesmas Saptosari juga melaporkan kondisi sudah terkendali dan tidak ada tambahan kasus baru.
“Untuk di Puskesmas Saptosari hingga pagi ini tidak ada tambahan pasien yang mendapatkan penanganan medis. Kami tetap memantau situasi di lapangan bersama petugas puskesmas,” kata Ismono.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 695 siswa di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, mengalami gejala keracunan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Adapun ratusan siswa tersebut dari dua sekolah yakni SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, mengatakan ratusan murid mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG yang disajikan oleh SPPG Planjan Saptosari, pada Selasa (28/10/2025) kemarin.
"Jadi, para siswa itu makannya itu kemarin. Kemudian, hari ini merasakan gejala keracunan mulai dari mual, pusing, hingga diare. Rata-rata itu diare," tuturnya saat door stop dengan media di Dapur SPPG Planjan, Ranu (29/10/2025).
Ia merinci dari total 695 siswa tersebut awalnya dilaporkan yang mengalami gejala keracunan sebanyak 476 siswa, kemudian menyusul sebanyak 186 siswa, dan terakhir ada 33 siswa.
Di mana, sebanyak 18 siswa dilarikan ke RS Saptosari dan 34 siswa dilarikan ke Puskemas Saptosari. Sedangkan, sisanya sudah tertangani di rumah.
| Ratusan Siswa Diduga Keracunan MBG, Operasional SPPG Planjan Gunungkidul Dihentikan Sementara |
|
|---|
| Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul, Dinkes DIY Bentuk Satgas dan Lakukan Audit SPPG |
|
|---|
| Kronologi Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis Gunungkidul, Diduga dari Air Tercemar E. Coli |
|
|---|
| Hasil Uji Lab Menu MBG Mlati Sleman: Makanan Mengandung Bakteri E-coli, Bikin Siswa Keracunan |
|
|---|
| Keracunan MBG Terus Terulang, Dosen UMY Sebut Perlu Ada Audit dan Akreditasi SPPG |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.