Cerita Perajin Mainan Anak Asal Bantul, Berhasil Bertahan di Tengah Gempuran Produk Impor

Siti berhasil bertahan dengan memproduksi dan menjual ratusan permainan edukasi di tengah gempuran produk permainan impor dari berbagai negara. 

TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
BARANG KERAJINAN - Sejumlah konsumen Yungki Edutoys di Jalan Ahmad Wahid Nomor 4, Ngentak, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, sedang melihat mainan, Minggu (26/10/2025). 

Dalam permainan itu, anak-anak dapat mengenali dan mengetahui proses perkembangan hidup makhluk hidup.

Kemudian, anak dapat belajar dan berpikir dalam menyusun puzzle, misalnya untuk metamorphosis hewan.

Dengan begitu, daya ingat anak diharapkan dapat terasah dan meningkat.

Dikatakannya, seluruh mainan yang dibuatnya berasal dari kayu MDF dan menggunakan cat non toxic.

Dengan begitu, anak dapat merasa aman dan tidak menimbulkan bau menyengat maupun risiko keracunan.

Ia pun sempat menjelaskan secara singkat proses pembuatan mainan anak tersebut.

Salah satunya yakni proses pembuatan mainan anak puzzle metamorfosis.

Dalam pembuatan itu, kayu MDF akan dibentuk sesuai pola dan dilanjutkan tahap pengeboran. Selanjutnya, masuk ketahap pemotongan.

"Karena yang akan dibuat ini adalah puzzle metamorfosis, maka ada lapisan lagi dibagian bawahnya dengan teknik yang sama. Setelah itu, semua ditempel atau dilem dengan alas dan kayu digosok hingga halus. Lalu, potongan kayu puzzle tadi kita cat sesuai pembagian warna," katanya.

Setelah itu, masuk ke tahap pengeringan cat, pengemasan, hingga pemasaran ke konsumen.

Untuk harga jual produk permainan edukasi itu cukup beragam, mulai Rp10.000-Rp400.000 per item. 

"Jadi, harga jual produk kami itu bermacam-macam sesuai dengan bentuknya," pungkas Siti.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved