Belum Ada Laporan Kendala Transfer Dana, Dapur SPPG di Bantul Masih Aktif Beroperasi

Kepala SPPG Mulyodadi, Hernawan Santoso (25), berujar, hingga saat ini, program MBG masih berjalan dengan normal

Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Foto dok ilustrasi MBG 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Belakangan ini, beberapa dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di sejumlah wilayah mengalami kendala, sehingga terjadi penghentian sementara program MBG.

Bersyukurnya, hal tersebut tidak terjadi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Sejauh ini, beberapa dapur SPPG di Bumi Projotamansari yang sudah beroperasi masih tetap menjalankan tugas. Termasuk dapur SPPG Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.

Kepala SPPG Mulyodadi, Hernawan Santoso (25), berujar, hingga saat ini, program MBG masih berjalan dengan normal dan transfer anggaran SPPG berjalan lancar. Maka, pelayanan MBG masih berjalan seperti biasanya.

"Di SPPG Mulyodadi ini tidak ada kendala terkait dengan anggaran yang dikirim dari Badan Gizi Nasional (BGN)," ucapnya, Selasa (14/10/2025). 

Adapun proses tranfer dana dari BGN ke SPPG dilakukan pada hari Jumlah untuk memenuhi belanja bahan makanan dan gaji pegawai SPPG selama dua minggu ke depan. Akan tetapi, sebelum itu harus ada pengajuan anggaran ke BGN.

"Jadi, kami dari SPPG biasanya mengajukan anggaran dulu ke BGN sekitar dua minggu sebelum dicairkan. Dan ketika cair, dana itu akan masuk ke rekening SPPG. Jadi, kami nanti mengajukan lagi anggaran untuk pelayanan MBG dua minggu selanjutnya," papar dia.

Dikatakannya, sejauh ini ada sekitar 2.788 siswa mulai jenjang TK sampai SMA atau total 11 sekolah di Kapanewon Bambanglipuro untuk mendapatkan MBG. Menu yang didistribusikan pun masih beragam dan telah disesuaikan dengan tim ahli gizi setempat.

"Menu MBG cukup bervariasi. Tapi, ya terkadang kami juga mengakomodasikan menu MBG sesuai dengan permintaan dari siswa," jelas Hernawan.

Ia pun menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada dapur SPPG di Bumi Projotamansari yang berhenti memberikan layanan MBG. Informasi itu ia dapat dikarenakan selalu menjalin komunikasi Bersama sejumlah kepala SPPG di Kabupaten Bantul.

"Sejauh saya tahu, tidak ada SPPG di Kabupaten Bantul yang menghentikan layanan MBG akibat keterlambatan transfer dana dari BGN ke SPPG," pungkas dia.(nei)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved