Danais Aman Rp1 Triliun, Sekda DIY Tekankan Skala Prioritas

Keputusan pemerintah pusat untuk tidak memangkas Danais akan memberi ruang lebih luas bagi program prioritas yang telah disusun.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti. 

TRIBUNJOGJA.COM - Dana Keistimewaan (Danais) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tahun anggaran 2026 dipastikan tetap berada di angka Rp1 triliun. Kepastian ini menjadi angin segar bagi Pemda DIY setelah sebelumnya beredar wacana pemangkasan hingga Rp500 miliar dalam rancangan awal RAPBN 2026.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menegaskan keputusan pemerintah pusat untuk tidak memangkas Danais akan memberi ruang lebih luas bagi program prioritas yang telah disusun.

“Kita bersyukur, tinggal kita melakukan evaluasi. Ini kan berkaitan dengan target indikator yang memang sudah tersurat dalam dokumen perencanaan RPJMD. Danais menjadi bagian dalam pencapaian indikator pembangunan, khususnya mendekati tahun 2027 kita sudah hampir selesai dokumen perencanaan, terutama indikator kemiskinan dan kesenjangan wilayah yang masih perlu dikejar,” ujar Made, Senin (22/9/2025).

Ia menambahkan, tambahan alokasi dari pusat tersebut menjadi dorongan bagi Pemda DIY untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran.

“Dengan adanya penambahan tidak seperti yang awal di RAPBN pidato itu, ya menurut kami ini menjadi suatu amunisi untuk kita lebih lagi. Perlu cermat juga untuk apa yang dimanfaatkan dengan anggaran itu,” kata dia.

Meski demikian, Made menegaskan Pemda DIY tetap akan mengedepankan skala prioritas dalam penggunaan Danais. Apalagi, transfer ke daerah pada 2026 masih terbatas, termasuk tidak adanya alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bagi DIY.

“Program tetap ada skala prioritas, ini kan kita juga belum tahu. Transfer ke daerah ini kan kita juga masih kurang begitu, contohnya DAK itu kan 2026 belum dapat alokasi kita untuk DAK Fisik. Dengan hal ini, kita juga mempertimbangkan support dengan mandatory spending juga bisa terpenuhi,” jelasnya.

Terkait adanya campur tangan partai politik tertentu dalam keputusan pemerintah pusat mempertahankan Danais 2026, Made enggan berspekulasi lebih jauh.

“Kitanya kita lihat aja ya, tidak kemudian bicara ini support dari A atau B. Pada prinsipnya kan kita melihat ketika ada anggaran tambah untuk DIY ya kita gunakan sebaik-baiknya. Persoalan di belakang saya juga ndak tahu yang support siapa dan sebagainya,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, rencana pemangkasan Danais 2026 yang sempat ramai dibicarakan dipastikan batal. 

Pemerintah pusat bersama DPR RI sepakat mempertahankan Danais DIY tetap Rp1 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Kabar ini disampaikan oleh anggota Panitia Kerja (Panja) Belanja Transfer ke Daerah DPR RI yang juga Ketua DPD Gerindra DIY, Danang Wicaksana Sulistya (DWS).

Ia menyebut hasil ini merupakan buah dari kerja cepat dan konsolidasi yang dilakukan Gerindra DIY bersama Fraksi Gerindra di DPR RI.

“Ini kabar menggembirakan bagi masyarakat Yogyakarta. Upaya kawan-kawan Fraksi Gerindra DIY untuk mengupayakan aspirasi terkait alokasi Danais akhirnya membuahkan hasil. Pemerintah pusat mendengar suara kita,” ujar DWS usai rapat Badan Anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan, Kamis (18/9/2025) kemarin.

Danais yang pada 2024 tercatat Rp1,2 triliun dan turun menjadi Rp1 triliun pada 2025, sempat diisukan hanya akan mendapat alokasi sekitar Rp500 miliar pada 2026.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved