Update Kasus Argo Mahasiswa FH UGM: Christiano Tolak Dakwaan, Desak CCTV Dibuka di Sidang

Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan menolak dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait kasus kecelakaan yang menewaskan Argo Ericko

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
LAKA MAUT: Lokasi laka maut di Jalan Palagan yang terjadi pada Sabtu (24/05/2025) dini hari, tepatnya di simpang tiga dusun Sedan, Kelurahan Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa (27/05/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM - Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan menolak dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait kasus kecelakaan yang menewaskan Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UGM. 

Diberitakan Tribunjogja.com sebelumnya, penolakan itu disampaikan dalam sidang dengan agenda eksepsi di ruang Kartika, Pengadilan Negeri (PN) Sleman, Rabu (10/5/2025).

Penasihat hukum Christiano menilai surat dakwaan kurang cermat.

“Dalam dakwaannya, penuntut umum berkali-kali keliru menyebutkan nama terdakwa sebagai Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan.

Penuntut umum keliru mencantumkan nama terdakwa yang seharusnya 'Pengidahen' namun dalam dakwaan ditulis 'Pengindahen',” kata tim Penasehat Hukum Christiano, Arya Senatama.

Arya juga menyebut terdakwa memiliki hak untuk mendapatkan nama yang benar. 

Selain itu, ia menilai dakwaan jaksa tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap.

“Terdakwa mempunyai jarak pandang yang bebas, dan tersedia ruang yang cukup untuk mendahului. 

Sehingga telah cukup jelas bahwa terdakwa tidak lalai dalam berkendara, dengan kata lain, kelalaian korban sendiri lah yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi, karena tidak memberikan isyarat maupun tanda dalam bentuk apapun sebelum melakukan perubahan arah dengan kendaraan bermotor yang ia naiki,” ujarnya.

Baca juga: Persidangan Kasus Laka Maut BMW Tabrak Mahasiswa UGM di Jalan Palagan Sleman

Fakta Kecelakaan

SIDANG - Para mahasiswa membanjiri ruang sidang, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada almarhum Argo, Mahasiswa FH UGM yang meninggal dunia ditabrak Mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengaripenta Tarigan. Sidang perdana kasus Christiano ini digelar secara online di Ruang Utama PN Sleman, Rabu (3/9/2025).
SIDANG - Para mahasiswa membanjiri ruang sidang, sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada almarhum Argo, Mahasiswa FH UGM yang meninggal dunia ditabrak Mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengaripenta Tarigan. Sidang perdana kasus Christiano ini digelar secara online di Ruang Utama PN Sleman, Rabu (3/9/2025). (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Sebagaimana diketahui, kecelakaan terjadi pada 24 Mei 2025 dini hari di Jalan Palagan, Sleman. Christiano saat itu mengendarai mobil BMW dengan kecepatan 70 km/jam, melampaui batas maksimal 40 km/jam. 

Dalam kondisi tidak mengenakan kacamata meski memiliki minus dan silinder, mobil yang dikemudikannya menabrak motor Honda Vario yang ditunggangi Argo hingga korban meninggal dunia.

Atas perbuatannya, jaksa mendakwa Christiano dengan pasal 310 ayat (4) atau pasal 311 ayat (5) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Adapun pasal 310 ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 berbunyi:


Pasal 310 ayat (3) dan (4)

“ (3) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (4), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved