Update Kasus Argo Mahasiswa FH UGM: Christiano Tolak Dakwaan, Desak CCTV Dibuka di Sidang

Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan menolak dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait kasus kecelakaan yang menewaskan Argo Ericko

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
LAKA MAUT: Lokasi laka maut di Jalan Palagan yang terjadi pada Sabtu (24/05/2025) dini hari, tepatnya di simpang tiga dusun Sedan, Kelurahan Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa (27/05/2025). 

(4) Dalam hal kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).”

Sementara pasa 311 ayat (5) UU Nomor 22 Tahun 2009 berbunyi:

Pasal 311 ayat (4) dan (5) 

“(4) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban luka berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229 ayat (4), pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah).

(5) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).”

Baca juga: FAKTA-FAKTA Kecelakaan Maut di Palagan: Mahasiswa FH UGM Tewas Ditabrak BMW Milik Mahasiswa FEB UGM

Permintaan Buka CCTV

KONDISI BMW: Mobil BMW yang dikendarai oleh Christiano Tarigan di Polsek Ngaglik, ringsek usai kecelakaan maut di Jalan Palagan, Sabtu (27/05/2025).
KONDISI BMW: Mobil BMW yang dikendarai oleh Christiano Tarigan di Polsek Ngaglik, ringsek usai kecelakaan maut di Jalan Palagan, Sabtu (27/05/2025). (Tribunjogja.com/ Christi Mahatma Wardhani)

Dalam sidang lanjutan eksepsi, Rabu (10/9/2025), Christiano secara pribadi meminta agar CCTV dibuka di persidangan. 

“Saya mendapatkan informasi dari penasihat hukum saya, dari berkas, dilampirkan CCTV yang dapat menjelaskan situasi sebenarnya. Saya mohon sebelum persidangan ini CCTV tersebut dibuka dan kami diberikan copy CCTV dan saya mohon majelis hakim memberikan izin kepada kami untuk mendapatkan copy CCTV tersebut, untuk membuat jelas peristiwa yang menimpa saya itu,” kata Christiano.

Ia menambahkan, kecelakaan terjadi karena motor yang dikendarai korban bermanuver tiba-tiba. 

“Motor bersinggungan dengan mobil saya, yang mana, saya sudah melakukan pengereman,” ujarnya.

Namun Hakim Ketua Irma Wahyuningsih menegaskan, permintaan tersebut akan menjadi bagian dari materi pembuktian, bukan eksepsi. 

“Itu diserahkan ke petugas untuk diteruskan ke Jaksa,” kata Irma.

Koordinator Tim Penasihat Hukum Christiano, Achiel Suyanto, juga mengakui hal serupa. “Itu nanti di pembuktian, itu sudah masuk materi, bukan masuk eksepsi. Karena tadi pagi saya tidak memberikan pengarahan, itu kekeliruan saya. Nanti kami minta (CCTV) dibuka pada waktu pembuktian,” ujarnya.

Sidang akan kembali digelar pada Kamis (11/9/2025) dengan agenda tanggapan JPU atas eksepsi terdakwa. Nantikan update terbaru dari Tribunjogja.com.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved