Human Interest Story

KISAH Adinda, Alumni SMAN 8 Yogyakarta yang Bisa Kuliah Gratis di FKKMK UGM: Rasanya Kayak Mimpi

Selain lulus masuk UGM tanpa tes, Adinda juga menerima beasiswa UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen atau UKT 0

|
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
KULIAH GRATIS - Adinda Yusria Rachma (18) (kiri), warga Kampung Tompeyan, Kota Yogyakarta yang juga alumni SMA Negeri 8 Yogyakarta bisa kuliah gratis di Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan FKKMK UGM 

Ia kerap mengikuti pelatihan pertolongan pertama, simulasi evakuasi bencana, dan kegiatan sosial lainnya yang membuatnya sadar bahwa dunia kesehatan adalah panggilan hidupnya.

Aktivitas di organisasi tersebut sempat membuat nilainya turun di tengah semester. Adinda tidak menyerah.

Ia belajar mengatur waktu lebih baik, menyeimbangkan kegiatan organisasi dengan tanggung jawab akademik.

Ia mulai membatasi kegiatan di luar jam pelajaran dan memperkuat kebiasaan belajar malam hari.

Dukungan dari guru dan teman-temannya juga menjadi suntikan penambah semangat.

“Saya sadar saya harus kejar ketertinggalan. Semester akhir saya push diri sendiri supaya masuk peringkat eligible. Akhirnya bisa masuk UGM sesuai harapan saya dan keluarga,” ujarnya sambil tersenyum.

Bagi keluarga kecilnya, UGM bukan sekadar kampus ternama. Ini adalah simbol dari cita-cita yang tampak terlalu jauh untuk disentuh sampai akhirnya menjadi nyata.

Adinda adalah anak pertama dalam keluarganya yang berhasil menembus gerbang kampus kerakyatan ini.

Kakaknya kini kuliah di Teknik Mesin UNY dan mereka berdua sama-sama dibiayai oleh sang ibu dari penghasilan yang sangat terbatas.

Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk pendidikan selalu didampingi dengan doa, keyakinan, dan semangat saling menyemangati.

Adinda mengakui selama proses seleksi, ibunya adalah sosok yang paling sering menyemangati dan mendoakan, bahkan saat ia sendiri sempat ragu.

Ia ingat betul bagaimana ibunya selalu menyelipkan doa di sela-sela makan pagi atau menjelang tidur.

Setiap langkah yang ia tempuh terasa seperti langkah bersama, bukan semata usaha pribadi.

“Masuk UGM itu juga salah satu cita-cita Ibu. Jadi saya merasa ini bukan cuma kemenangan saya, tapi juga hadiah kecil untuk beliau,” tambahnya.

Saat di kampus nanti, Adinda sudah memiliki bayangan yang jelas. Ia ingin memperdalam pemahaman tentang praktik keperawatan, penanganan pasien, dan pertolongan pertama. Tidak hanya di kelas, ia juga ingin aktif di luar ruang akademik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved