Dosen Perempuan dari FMIPA UGM Dapat Penghargaan dari Kampus Osaka setelah Tekuni Riset Bio-Jet Fuel
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi Wega dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Menurutnya, produktivitas akademik seharusnya mendapat apresiasi yang proporsional agar para peneliti terdorong untuk menghasilkan lebih banyak karya bermutu.
Ia juga menggarisbawahi perlunya sistem pendanaan yang lebih adaptif terhadap realitas peneliti yang aktif.
Dengan demikian, UGM dapat terus mendorong ekosistem riset yang kuat dan berdaya saing global.
“UGM memberi banyak insentif, tapi harapannya bisa lebih fleksibel dan tidak dibatasi kuota,” ujarnya.
“Kita bisa manfaatkan kekayaan alam seperti minyak nyamplung dan malapari untuk mendukung kemandirian energi,” harapnya pada riset energi terbarukan.
Menurutnya, kedua tanaman ini tumbuh melimpah di berbagai wilayah Indonesia dan tidak bersaing dengan kebutuhan pangan sehingga sangat ideal sebagai bahan baku biofuel.
Riset terhadap bahan bakar pesawat seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) dinilai sangat strategis, mengingat tingginya nilai ekonomi dan kebutuhan global terhadap bahan bakar ramah lingkungan.
Ia menargetkan kontribusi SAF dalam campuran bahan bakar pesawat bisa meningkat signifikan dari 2,4 % saat ini menjadi 50 % di masa depan. Hal tersebut akan menjadi langkah besar menuju transisi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Atas penghargaan yang diterimanya ini diakui Wega makin memotivasi dirinya untuk terus memberi manfaat.
Ia menilai bahwa dunia riset selalu menyajikan tantangan-tantangan baru yang justru memperkaya pengalaman dan memperdalam pemahaman.
Bagi Wega, berkarya adalah bagian dari panggilan hidup yang tidak terpisahkan dari dedikasi terhadap ilmu dan masyarakat.
Selama masih mampu berpikir dan bertindak, ia berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui riset, inovasi, dan pembinaan generasi muda.
“Saya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain,” pungkasnya. (*)
Dosen FEB UGM Ungkap Alasan CHT Perlu Dinaikkan |
![]() |
---|
YIA Kulon Progo Raih ASQ Awards Sebagai Bandara Terbaik Kapasitas 2-5 Juta Penumpang di Asia-Pasifik |
![]() |
---|
Gunungkidul Terbanyak, 114 Desa/Kelurahan di DIY Resmi Sadar Hukum |
![]() |
---|
Dosen UGM Sebut Kenaikan Tunjangan DPR Bukti Kurangnya Sense of Crisis |
![]() |
---|
DIY Raih Tiga Kategori Penghargaan di Smart Province 2024, Kolaborasi Pemerintah–Swasta Ditekankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.