85 Persen Warga Kota Yogya Sudah Divaksin Covid-19, Dinkes Sebut Kekebalan Komunitas Sudah Terbentuk
Kekebalan komunitas diyakini sudah terjadi di Kota Yogyakarta, seiring dengan cakupan vaksin Covid-19 yang telah menyasar sebagian besar penduduk.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta meminta warga supaya tidak panik dengan kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia.
Sebab, kekebalan komunitas diyakini sudah terjadi di Kota Pelajar, seiring dengan cakupan vaksin Covid-19 yang telah menyasar sebagian besar penduduk.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, menuturkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang sudah mengeluarkan surat edaran terkait fenomena itu.
Hanya, SE yang ditujukan kepada Dinkes dan fasyankes di daerah tersebut, hanya sebatas untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
"Munculnya surat edaran karena di negara tetangga, terutama Thailand, itu kan (Covid-19) mulai meningkat lagi. Untuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan," katanya, Senin (2/6/2025).
"Di internal kami, terus kami koordinasikan itu. Tapi, intinya masyarakat tidak perlu panik. Jangan sampai menimbulkan kepanikan dan kegaduhan di masyarakat," imbuh Lana.
Terlebih, ia mengungkapkan, sejak status pandemi dicabut pada kisaran Juni 2023 silam, Covid-19 pun sebenarnya tidak serta merta menghilang.
Baca juga: Dinkes DIY Siapkan Fasyankes dan Sosialisasi Hadapi Potensi Lonjakan Covid-19
Sampai sejauh ini, kasus harian Covid-19 masih bermunculan di Kota Yogyakarta, meski jumlahnya tidak banyak, dan penyebarannya tidak secepat saat pandemi lalu.
"Dalam satu minggu kadang ada satu atau dua kasus. Rata-rata tidak bergejala, istilahnya OTG kalau dulu. Sehingga relatif aman. Kasus ringan, penangannya cukup istirahat di rumah," ujarnya.
Yang terpenting saat ini, lanjut Lana, masyarakat tetap konsisten menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat), seperti memakai masker di ruang publik ketika merasa tidak enak badan.
Lalu, melanjutkan budaya cuci tangan dan bergegas mengakses layanan kesehatan ketika mendapati ada keluhan batuk atau pilek berkepanjangan.
"Lagipula mayoritas penduduk di Kota Yogya sudah tervaksin, sudah di atas 85 persen. Artinya, kekebalan komunitas sudah ada. Itu salah satu yang menjadikan Covid-19 sekarang tidak menimbulkan keparahan," pungkasnya. (*)
Dinkes Kota Yogya Perkuat Deteksi Dini, Antisipasi Sebaran 24 Penyakit Potensial KLB |
![]() |
---|
Terdampak Pandemi Covid-19, Para Pelaku UMKM DIY Masih Menjerit dan Alami Kredit Macet |
![]() |
---|
Tren Undangan Pernikahan Digital PascaPandemi: Minim Biaya, Ramah Lingkungan dan Digandrungi Gen Z |
![]() |
---|
39 Kasus Malaria Tercatat di Kota Yogya, Seluruhnya Berstatus Impor dari Daerah Endemis |
![]() |
---|
Tak Terapkan Status KLB, Dinkes Sebut Kota Yogyakarta Waspada Leptospirosis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.