Tak Terapkan Status KLB, Dinkes Sebut Kota Yogyakarta Waspada Leptospirosis
Dengan sebaran yang cenderung masif dan tingginya tingkat kematian, Kota Yogyakarta saat ini dalam situasi waspada leptospirosis
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta tidak menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus leptospirosis.
Meskipun, sebaran penyakit leptospirosis di Kota Yogyakarta menunjukkan gelagat yang cukup mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir.
Tercatat, sepanjang tahun ini, penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira melaui perantara urine tikus itu telah menyerang 21 warga, dan 7 diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, menuturkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) memang tidak ditetapkan.
Namun, dengan sebaran yang cenderung masif dan tingginya tingkat kematian, Kota Yogyakarta saat ini dalam situasi waspada leptospirosis.
"Setelah melakukan kajian, kami mendapat masukan dari tim ahli dari (RSUP) Sardjito, analisisnya ternyata kita waspada, bukan KLB," katanya, Senin (4/8/2025).
"Jadi, intinya kita respons cepat, ketika ada kasus, kemudian terkait pengendalian vektor, dan lain-lain, kita bergerak bersama tim terpadu," imbuh Lana.
Baca juga: Cegah Sebaran Leptospirosis, Wali Kota Yogya Gencarkan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni
Sehingga, penanganan fenomena leptospitosis bakal dilakukan oleh lintas instansi, yang langsung di bawah arahan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta.
Sejauh ini, Surat Edaran (SE) yang mengatur tugas pokok dan fungsi masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) pun sudah dikeluarkan eksekutif.
"Kita semua bergerak sesuai dengan SE. Jadi, harapannya supaya tidak terjadi penambahan kasus dan timbul lagi kematian," cetusnya.
Adapun fokus Dinas Kesehatan dalam SE tersebut adalah mempersiapkan tata laksana manusia, mengenai pelayanan di fasilitas kesehatan, hingga penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Menurut Lana, dalam menyikapi situasi waspada leptospirosis saat ini, PHBS menjadi elemen kunci yang wajib dilaksanakan oleh warga masyarakat.
"Kalaupun lingkungannya kurang memenuhi syarat, paling tidak saat beraktivitas pakai alas kaki lah. Pakai sandal, diupayakan pakai sandal," ujarnya. (*)
Kota Yogyakarta Waspada Leptospirosis, Dinkes Tekankan Pentingnya Pola Hidup Bersih |
![]() |
---|
Cegah Sebaran Leptospirosis, Wali Kota Yogya Gencarkan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni |
![]() |
---|
Sebut Fenomena Bendera 'One Piece' Sebagai Ekspresi Publik, Pemkot Yogya: Perlu Diperhatikan |
![]() |
---|
38 Calon Paskibraka Kota Yogyakarta Jalani Pemusatan Pelatihan Desa Bahagia |
![]() |
---|
5 Ribu Warga Kota Yogya Dicoret dari Kepesertaan BPJS Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.