Pemkot Yogyakarta Usulkan Pengembangan Embung Giwangan dengan Danais, Butuh Anggaran Rp2 Miliar

Rencana besar ini merupakan salah satu pekerjaan rumah yang ingin segera diselesaikan di masa kepemimpinan Wali Kota Hasto Wardoyo.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Salah satu bangunan di Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta berencana mengoptimalkan pemanfaatan Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG), khususnya area belakang yang saat ini dinilai belum maksimal. 

Pengembangan pun difokuskan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai taman yang indah dan dapat dimanfaatkan untuk pusat kegiatan masyarakat.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan bahwa rencana besar ini merupakan salah satu pekerjaan rumah yang ingin segera diselesaikan di masa kepemimpinannya.

"Yang belakang itu kan masih belum optimal, masih grumbul. Saya penginnya (Embung) Giwangan itu yang belakang jadi taman, menjadi taman yang indah gitu," ujarnya, Kamis (9/10/2025). 

Selain area belakang, rencana perbaikan juga bakal dilakukan pada bagian depan kawasan, termasuk pekerjaan paving yang sekarang belum rampung.

Meski demikian, Hasto tidak memungkiri, realisasi rencana pengembangan sangat bergantung pada ketersediaan Dana Keistimewaan (Danais) DIY. 

Sejauh ini, Pemkot Yogtakarta telah mengajukan usulan anggaran, namun masih menunggu kepastian terkait alokasi yang digelontorkan oleh pemerintah pusat.

"Nah, ini memang sangat tergantung Dana Istimewa. Kita kan masih mengusulkan. Nanti kita lihat. Mudah-mudahan, doanya Dana Istimewanya cukup, terus kita melanjutkan itu dengan Dana Istimewa, kita memohon," jelasnya.

Ia pun memaparkan, untuk menunjang pembangunan taman di area belakang saja, diperkirakan dibutuhkan alokasi dana sekitar Rp2 miliar- Rp3 miliar. 

Alhasil, Wali Kota berharap alokasi pembiayaan dengan Danais bisa turun, sehingga pembangunan dapat diselesaikan setidaknya dalam satu tahun anggaran.

"Harusnya satu tahun anggaran kan itu enggak besar sebetulnya. Cuma, masalahnya nanti, ada uangnya atau tidak," tambahnya.

Bersamaan dengan rencana penataan fisik, Pemkot Yogyakarta juga bertekad untuk memaksimalkan fungsi kawasan Giwangan sebagai ruang publik dan budaya. 

Mantan Kepala BKKBN RI itu secara gamblang menyatakan, bakal mendorong sebanyak mungkin event dan kegiatan agar digelar di TBEG, sembari disinergikan dengan rencana pengembangan lain di kawasan Giwangan. 

"Apalagi nanti awal Januari (2026) kita mencoba realisasi (tempat khusus parkir untuk bus pariwasata) di Terminal Giwangan," tandas Wali Kota.

Sebagai informasi, Taman Budaya Embung Giwangan merupakan ruang publik yang memadukan fasilitas pelestarian budaya, seni, rekreasi, dan konservasi lingkungan. 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved