Kankemenag Kulon Progo Catat Ada 2.363 Lokasi Tanah Wakaf di 12 Kapanewon

Kankemenag Kulon Progo terus melakukan inventarisasi terhadap tanah wakaf yang ada di wilayahnya

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUN JOGJA/Humas Kankemenag Kulon Progo
EVALUASI PROGRAM - Pertemuan membahas evaluasi Program Kota Wakaf oleh Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo di Kapanewon Sentolo, belum lama ini. 
Ringkasan Berita:
  • Kankemenag Kulon Progo terus melakukan inventarisasi terhadap tanah wakaf yang ada di wilayahnya
  • Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Kankemenag Kulon Progo, Haris Widiyanto mengatakan terdapat 2.363 lokasi tanah wakaf yang telah terdata hingga Juni 2025.
  • Sebanyak 16 lokasi tanah wakaf tersebut saat ini berstatus produktif, dengan total luasan 13.631 meter persegi

 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kulon Progo terus melakukan inventarisasi terhadap tanah wakaf yang ada di wilayahnya.

Langkah ini dilakukan berkaitan dengan program Kota Wakaf.

Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Kankemenag Kulon Progo, Haris Widiyanto mengatakan terdapat 2.363 lokasi tanah wakaf yang telah terdata hingga Juni 2025.

"2.363 lokasi tanah wakaf ini tersebar di 12 kapanewon, dengan total luasan 1.141.883 meter persegi," kata Haris lewat keterangannya pada Minggu (23/11/2025).

Sebanyak 16 lokasi tanah wakaf tersebut saat ini berstatus produktif, dengan total luasan 13.631 meter persegi. Tanah Wakaf produktif tersebut dimanfaatkan untuk berbagai bentuk usaha.

Seperti minimarket, usaha perkebunan, hingga usaha air mineral. Tanah Wakaf produktif tersebut dikelola oleh organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama hingga pondok pesantren.

"Pengelolaan Tanah Wakaf produktif itu bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ)," jelas Haris.

Kankemenag Kulon Progo terus mengoptimalkan layanan pengurusan wakaf bagi masyarakat dan kelompok rentan.

Seperti Program Lawanku Jadi Terpikat (Layanan Wakaf Kulon Progo Sampai Jadi dan Terbit Sertifikat) dengan cara jemput bola.

Proses ini turut dipantau oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DIY. Kepala Bidang Penaiszawa, Kanwil Kemenag DIY, Nurhuda pun memberikan apresiasinya pada Kankemenag Kulon Progo.

"Program Kota Wakaf di Kulon Progo dapat berjalan baik dan semakin berprogres," katanya.

Nurhuda mengatakan Kulon Progo mempunyai potensi zakat dan wakaf yang sangat besar. Bahkan pendapatan Baznas di Kulon Progo disebut yang terbanyak di DIY.

Menurutnya, masih ada pekerjaan agar membuat program wakaf produktif menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan menarik bagi investor. Sinergi dengan semua pihak pun perlu diperkuat.

"Program itu diharapkan mampu menguatkan perekonomian masyarakat," ujar Nurhuda.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved