Tren Undangan Pernikahan Digital PascaPandemi: Minim Biaya, Ramah Lingkungan dan Digandrungi Gen Z
Dengan beralih ke undangan digital, setiap pasangan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon secara signifikan.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan dalam kehidupan, termasuk cara memandang sebuah pernikahan.
Jika dulu pesta besar dengan ratusan tamu undangan dianggap sebagai standar, kini tren bergeser menuju konsep yang lebih sederhana, intim, dan berkelanjutan.
Gen Z dan Milenial pun mulai terbiasa dengan pernikahan berkonsep minimalis: dekorasi elegan tanpa berlebihan, acara intim dengan tamu terdekat, hingga undangan cetak yang perlahan digantikan oleh undangan digital.
Transformasi ini tidak hanya mempermudah penyebaran informasi, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang lebih personal sesuai dengan karakter pasangan serta efisiensi biaya.
Lebih jauh, digitalisasi undangan ternyata memberikan dampak positif bagi bumi.
Berdasarkan kajian lembaga lingkungan internasional seperti Environmental Paper Network dan Carbon Trust, satu undangan fisik rata-rata menghasilkan 140 gram emisi karbon dioksida ekuivalen (CO2e) dari proses produksi hingga distribusi.
Dengan beralih ke undangan digital, setiap pasangan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon secara signifikan.
Berangkat dari fenomena tersebut, saat ini anak muda banyak yang berperan untuk memenuhi market wedding yang berkelanjutan.
Seperti halnya Tibra Digital yang berdomisil di Ponorogo, Jawa Timur.
“Dalam empat tahun terakhir, Tibra Digital dapat menghasilkan 40ribu undangan, tidak hanya untuk pelanggan di Indonesia tetapi juga hingga mancanegara diantaranya Prancis, inggris, belgia, Rusia, Italia, Amerika, Qatar, Arab Saudi, Turkiye, Australia, India, Uni Emirat Arab, Singapura, Kamboja, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam. Bayangkan berapa banyak emisi karbon yang berhasil ditekan melalui pilihan kecil ini,” ujar Arvian Anggit, Founder Tibra Digital.
Sejak berdiri pada tahun 2020, Tibra Digital dengan akun Instagram @tibradigital berkomitmen menghadirkan solusi pernikahan yang menyeluruh (one stop wedding service) sekaligus ramah lingkungan.
Selain undangan digital, Tibra juga mengembangkan inovasi seperti buku tamu digital dengan sistem QR Code Check-in yang memudahkan sinkronisasi daftar hadir tanpa perlu kertas.
Ke depan, Tibra Digital berharap digitalisasi pernikahan dapat merambah lebih luas, tidak hanya di kota besar, tetapi juga ke wilayah suburban.
Perubahan sederhana ini diyakini mampu memberikan dampak besar bagi bumi sebuah langkah kecil menuju masa depan pernikahan yang lebih berkelanjutan. (*)
Pengakuan Ryan Pemain Ketipung Setelah Digebuki Saat Acara Pernikahan di Klaten |
![]() |
---|
Siapa Sosok di Balik Viral Tepuk Sakinah? Begini Asal Mula yang Kini Jadi Tren Calon Pengantin |
![]() |
---|
Viral Tepuk Sakinah, Apa Itu dan Haruskah Pasangan yang Menikah Hafal Seluruhnya? Ini Kata Kemenag |
![]() |
---|
Cerita Cinta Peserta Nikah Massal Klaten, Kakek 67 Tahun Kenal Tiga Bulan Langsung Lamar |
![]() |
---|
Pernikahan Massal di Klaten, Ada Peserta Umur 67 Tahun Ikut Ijab Qabul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.