Koordinator TPID DIY Minta Peternak Rutin Cek Kondisi Kesehatan Hewan Kurban untuk Iduladha
Peternak diminta selalu memastikan kondisi kesehatan hewan kurban agar tetap aman sampai penyembelihan saat Iduladha.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY meninjau peternakan sapi di Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kulon Progo, Selasa (20/05/2025).
Peninjauan guna memastikan kesiapan dan ketersediaan hewan kurban untuk Iduladha tahun ini.
Koordinator TPID DIY, Eling Priswanto meminta agar para peternak selalu memastikan kondisi kesehatan hewan kurban agar tetap aman sampai penyembelihan saat Iduladha.
"Perlu berbagai langkah penguatan dari sisi kesehatan hewan kurban," kata Eling.
Penguatan dan perhatian pada kesehatan diperlukan lantaran hewan kurban ada yang didatangkan dari luar daerah.
Termasuk dari wilayah yang rawan penyebaran penyakit ternak seperti Lato-lato alias LSD (Lumpy Skin Disease), Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dan Antraks.
Bukti hewan ternak yang sehat adalah adanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Menurut Eling, peternak wajib memiliki SKKH yang diterbitkan oleh instansi terkait di daerah asal pengambilan hewan ternak.
"SKKH menjadi jaminan dari kondisi kesehatan hewan," jelas Kepala Biro Perekonomian, Sekretariat Daerah DIY ini.
Baca juga: TPID DIY Sebut Kenaikan Harga Sapi Kurban Jelang Iduladha Masih Dalam Batas Wajar
Eling pun meminta instansi terkait rutin menerjunkan petugas kesehatan hewan untuk selalu memantau kondisi kesehatan ternak di wilayahnya.
Termasuk di pasar hewan yang menjadi titik kumpul hewan ternak dari berbagai daerah.
Adapun masalah Antraks di Gunungkidul sempat kembali mengemuka beberapa waktu lalu.
Meski begitu, masalah tersebut diklaim tidak terlalu berpengaruh pada permintaan dan harga hewan kurban.
"Memang isu Antraks sempat menurunkan daya beli hewan kurban, namun saat ini kondisinya berangsur normal," ujar Eling.
drh. Vika Yuanita dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Sentolo mengatakan peternak bisa melakukan langkah antisipasi mandiri dalam mencegah penyebaran penyakit ternak. Termasuk untuk hewan kurban Iduladha.
Salah satunya menerapkan sistem karantina terhadap hewan ternak yang baru datang dari luar daerah.
Sapi tersebut tidak boleh digabung dengan sapi lainnya sampai benar-benar dipastikan kesehatannya aman.
"Peternak pun harus ikut membatasi gerak dengan tidak mengunjungi kandang lainnya agar bakteri dan virus pembawa penyakitnya tidak menyebar," jelas Vika.(*)
MTsN 6 Kulon Progo Inisiasi Penggunaan Bahasa Jawa Tiap Kamis Pon, Lestarikan Budaya Lokal |
![]() |
---|
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Peringati World Clean Up Day, Pemkab Kulon Progo Gelar Aksi Bersih-bersih Alun-alun Wates |
![]() |
---|
Pengelola Lumbung Mataraman Diimbau Tak Terus Bergantung pada Dukungan Danais |
![]() |
---|
Perempuan Paruh Baya Meninggal Dunia Usai Tertemper KA di Sentolo Kulon Progo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.