TPID DIY Sebut Kenaikan Harga Sapi Kurban Jelang Iduladha Masih Dalam Batas Wajar

Berdasarkan pemantauan sejauh ini, terdapat kenaikan harga sapi menjelang pelaksanaan kurban Iduladha, namun masih dalam batas wajar

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
PANTAU HEWAN KURBAN - Lurah Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Olan Suparlan (tengah) bersama Koordinator TPID DIY Eling Priswanto (kanan) saat meninjau peternakan sapi, Selasa (20/05/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan di peternakan sapi di Kulon Progo pada Selasa (20/05/2025).

Salah satu lokasi pemantauan adalah peternakan sapi milik Usaha Dagang (UD) Mulyo Slamet di Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo.

Koordinator TPID DIY, Eling Priswanto mengatakan pemantauan tersebut dilakukan guna memastikan kondisi peredaran sapi kurban beserta dagingnya.

"Perhatian kami pada standar kesehatan sapi, ketersediaan, serta kondisi harganya," jelas Eling yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Perekonomian, Sekretariat Daerah DIY.

Kulon Progo menjadi lokasi kedua pemantauan oleh TPID DIY setelah Kabupaten Bantul.

Berdasarkan pemantauan sejauh ini, terdapat kenaikan harga sapi menjelang pelaksanaan kurban Iduladha.

Menurut Eling, kenaikannya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta per ekor sapi.

Harganya saat ini antara Rp20 juta hingga Rp35 juta, sesuai dengan jenis sapi, bobot, hingga kualitasnya.

"Meski begitu kenaikan harga sapi tersebut masih terbilang wajar," katanya.

Baca juga: Bupati Kulon Progo Nyatakan Menolak Mobil Dinas Baru, Pilih Gunakan Anggarannya untuk Infrastruktur

Menurut Eling, kenaikan harga sapi dipicu oleh meningkatnya permintaan dari masyarakat menjelang Iduladha.

Namun ketersediaannya dipastikan masih aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kurban.

Pihaknya pun akan menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga agar kenaikan harga sapi tidak terlampau tinggi saat Iduladha.

Salah satunya dengan memastikan ketersediaannya.

"Perlu dukungan dari semua pemangku jabatan dalam menjaga ketersediaan dan harga hewan kurban agar tidak terjadi inflasi," ujar Eling.

Pemilik UD Mulyo Slamet yang juga Lurah Sukoreno, Olan Suparlan mengatakan sudah lebih dari 100 sapi yang dipesan dari tempatnya. Adapun ia menyediakan sebanyak 150 sapi.

Menurutnya, dari 150 sapi yang disediakan kini tersisa 15 sapi yang belum terjual.

Meski demikian langkah antisipasi sudah disiapkan agar permintaan masyarakat tetap bisa terpenuhi.

"Kalau nanti persediaannya habis, akan kami tambah lagi dengan mendatangkan sapi dari luar daerah," jelas Olan.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved