Menteri Karding Sebut Usaha Para PMI Purna Godean Layak jadi Role Model Nasional
Abdul Kadir Karding, merasa terinspirasi seusai meninjau kegiatan usaha frozen food para purna Pekerja Migran Indonesia di wilayah Godean, Sleman.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, merasa terinspirasi seusai meninjau kegiatan usaha frozen food para purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) di wilayah Godean, Sleman.
Menteri Karding menyebut komunitas yang sudah terbentuk di sana dapat menjadi model pemberdayaan PMI Purna.
Dia juga mengatakan apa yang dilakukan para PMI Purna di Godean patut menjadi role model yang dapat diadopsi dalam kebijakan nasional.
"Saya bersyukur ya, bisa berkunjung ke Godean ini, dari sini saya semakin semangat bahwa, ada model pemberdayaan yang bisa saya terapkan dalam bentuk kebijakan," kata Karding, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).
Ia menyampaikan komunitas yang dibentuk oleh para purna PMI tersebut saling menularkan keterampilan dan pengetahuan usaha.
Latar belakang usaha yang beragam justru semakin memperkuat semangat kolaborasi yang dibangun.
Buktinya hal itu efektif untuk meningkatkan taraf ekonomi secara kolektif. Setiap orang kemudian bisa belajar dan kemudian membangun usahanya secara mandiri.
"Nah, komunitas ini, mereka saling menularkan ilmu, skill, dan ilmu usahanya. Sehingga relatif lebih maju. Yang menarik lagi, mereka ini punya usaha masing-masing," ucapnya.
Dalam kunjungannya, Karding sempat bertemu langsung pula dengan beberapa pengusaha yang merupakan purna PMI.
Mulai dari perempuan bernama Sugih yang fokus pada pembibitan anggur, kemudian Kak Ros yang mengembangkan usaha seafood dan lobster.
Karding sendiri singgah ke tempat Bambang Sutrisno yang menjual kulit lumpia hingga dimsum.
Menurut Karding, hal ini menunjukkan bahwa bekal dari pengalaman bekerja di luar negeri bisa diterapkan secara konkret di tanah air.
"Saya belajar dua hal di sini, pertama, bagaimana mengembangkan, memberdayakan pekerja migran Indonesia ke depan," jelasnya.
Baca juga: PDIP Siapkan Laporan ke Komisi Yudisial, Soroti Dugaan Intervensi Hakim di Kasus Hasto
"Kedua, ini contoh, Pak Bambang ini contoh, untuk bangun usaha itu tidak perlu tempat kelihatan megah, besar, bisa, sesederhana ini, tapi pegawainya 40 orang. Omsetnya 500 juta, minimal," imbuh Karding.
Tak hanya itu, pengelolaan SDM dalam usahanya juga meniru pola kerja di Korea.
Mulai soal jaminan kesehatan, asuransi, hingga investasi tabungan emas yang diberikan untuk para karyawan.
"Menurut saya ini sangat-sangat menarik. Jadi, kita tidak perlu cari tempat yang besar dan cukup tempat kecil dan kreativitasnya luar biasa," tuturnya.
Karding menjelaskan pemerintah melalui Kementerian P2MI telah memiliki direktorat khusus yang menangani pemberdayaan purna PMI.
Ia juga telah meminta Dirjen Pemberdayaan dan Kepala BP3MI Yogyakarta untuk menjadikan model di Godean ini sebagai referensi dalam menyusun kebijakan lebih luas.
Menurut Karding, Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan agar tata kelola pekerja migran diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja kian luas.
Termasuk dengan melihat langsung bagaimana komunitas purna PMI bisa menciptakan peluang kerja bagi warga sekitar di Godean ini, Karding yakin model seperti ini layak diperluas secara nasional.
"Nanti akan saya pelajari khusus dan pengalaman-pengalaman mereka inilah yang diharapkan oleh Pak Prabowo sebenarnya,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama salah satu purna PMI, Bambang Sutrisno mengaku telah menyampaikan beberapa catatan yang bisa atau perlu diperhatikan pemerintah ke depan.
Termasuk untuk memberdayakan nasib para purna PMI di tanah air.
"Kami berharap pemerintah itu ada sumbangsihnya buat kami, Purna PMI ini. Sehingga kami itu pulang-pulang tidak hanya diperas seperti sapi perah untuk devisanya saja, yang digembar gembor penghasil devisa," tutup Bambang. (hda)
Sempat Tertahan di Taiwan, Jenazah PMI Asal Gunungkidul Akhirnya Dimakamkan di Kampung Halaman |
![]() |
---|
Kepulangan Jenazah Pekerja Migran Indonesia Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan |
![]() |
---|
Puluhan Warga Gunungkidul Pilih Bekerja di Luar Negeri, Gaji Tinggi Jadi Incaran |
![]() |
---|
Gunungkidul, Kulon Progo, dan Bantul Sumbang Banyak PMI, Perlindungan Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Nasib WNI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Keluarga Terkendala Biaya Pemulangan Jenazah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.