Politeknik LPP Bersama BPDP gelar Bussines Match dan Workshop Produk UMKM
Peserta juga diajak sharing bagaimana memulai, mempertahankan, berinovasi terhadap produk yang di tawarkan
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menggelar bussines match dan workshop produk UMKM beberapa hari berturut-turut di auditorium Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogyakarta.
Di hari ketiga kegiatan itu, yakni pada Rabu (1/10/2025) kemarin berhasil menyedot animo masyarakat sebagai calon pembeli serta para pelaku UMKM.
Pada sesi diskusi dengan topik keberlanjutan bisnis UMKM, peserta bussines match UMKM mendapat pelatihan dan praktik pembuatan produk UMKM menggunakan bahan dari sawit.
Peserta juga diajak sharing bagaimana memulai, mempertahankan, berinovasi terhadap produk yang di tawarkan hingga bagaimana melihat peluang pasar terkait kemungkinan Kerjasama antara UMKM dengan stakeholders.
“UMKM sekarang perlu menampilkan wajah otentik produk, wajah local produk yang dipadukan dengan kualitas dan penampilan yang menarik, serta promosi melalui media sosial karena zaman sudah berubah, produk bisa saja tetap sama (otentik) namun metode promosi harus mengikuti perkembangan zaman”, tutur Riani Ernastuti selaku generasi ke-3 brand makanan Ibu Sosro Yogyakarta.
Menurutnya UMKM bahkan di zaman sekarang bisa saling kolaborasi dalam wadah komunitas UMKM.
Dengan adanya kegiatan expouse ini juga memungkinkan mendapatkan informasi terkait model penjualan skala besar lintas daerah (pulau) bahkan pengiriman keluar negeri.
“Produk UMKM berpotensi untuk bisa dipasarkan lintas daerah bahkan hingga luar negeri selama memiliki unique point selling, syaratnya sederhana, memulai, amati, modifikasi, memulai kembali karena regulasi bisa dipelajari yang sulit adalah memulai lagi setelah gagal," kata Teguh Gumelar selaku pengusaha yang merupakan alumni Politeknik LPP Yogyakart.
Sementara General Manager Hotel and Mice LPP Agronusantara, Rifai Rahman Saputro, menyampaikan tidak semua pelaku UMKM mampu bertahan atau survive ditengah dinamika ekonomi nasional.
Hal ini menurutnya menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan skill dan manajemen bisnis yang lebih matang.
"Karenanya pegiat UMKM agar terus bangkit lagi setidaknya harus memahami 6 hal yaitu standarisasi produk, klasterisasi UMKM untuk supply bulk, digitalisasi, Co-Branding, Akses permodalan dan story telling pada produknya," ungkapnya.
Acara turut diisi dengan presentasi dari beberapa UMKM yang menyampaikan company profile serta produk yang akan ditawarkan kepada beberapa calon pembeli.
Diharapkan terjadi kerjasama untuk membeli dan menjual produk para pelaku UMKM yang hadir.
Sesi ini cukup menarik karena pelaku UMKM dipertemukan dan diberi kesempatan untuk mengiklankan produk mereka secara langsung ke calon pembeli.
Dari 19 UMKM yang mengikuti program inkubasi bisnis pada hari pertama, terdapat 5 UMKM yang berhasil melakukan pitching.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan berkelanjutan, Politeknik LPP Bersama BPDP berharap tidak hanya akan tetap eksis, tetapi juga mampu naik kelas sebagai motor penggerak UMKM terutama di Yogyakarta.
Sri Sultan HB X Ajak Akademisi, Dunia Usaha, dan Masyarakat Jaga Batik sebagai Living Heritage |
![]() |
---|
Clara Sumarwati Perempuan Penakluk Gunung Everest dari Yogyakarta Berpulang |
![]() |
---|
Festival Bregada Rakyat Kembali Digelar Bulan Ini, Usung Tema Perjuangan Pangeran Diponegoro |
![]() |
---|
Terlihat di SMEXPO di Yogyakarta, Pertamina Lubricants Hadirkan Layanan Perawatan Kendaraan |
![]() |
---|
Gelar Aksi Solidaritas, Massa Aksi Kamisan di Jogja Tuntut Pembebasan Paul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.