Ada Rencana THR Dibayar Lebih Cepat Alias Maju, Setuju Nggak?
Bagi para perantau, Tunjangan Hari Raya atau THR adalah salah satu modal pulang kampung alias mudik.
TRIBUNJOGJA.COM - Bagi para perantau, Tunjangan Hari Raya atau THR adalah salah satu modal pulang kampung alias mudik.
Nah, Pemerintah mewacanakan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja supaya diberikan lebih awal.
Tujuannya agar masyarakat mempunyai waktu yang cukup untuk mengatur waktu dalam perjalanan mudik.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dalam pertemuannya dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada Jumat 24 Januari 2025.
THR lebih awal untuk mengurai arus mudik Pemberian THR lebih awal kepada pekerja juga bertujuan untuk mengurai kepadatan arus mudik.
"Pembayaran THR lebih awal diharapkan dapat memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk menentukan waktu dalam melakukan perjalanan mudik Lebaran," kata Dudy dilansir dari Kompas TV, Sabtu (25/1/2025).
Pertemuan keduanya membahas strategi lintas sektor guna memastikan kesiapan penyelenggaraan angkutan yang selamat, nyaman, dan efisien selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah waktu pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada para tenaga kerja. Menhub berharap dapat mengoordinasikan ini dengan Kemnaker.
Dudy menilai, adanya dua momen dua hari besar yakni Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idulfitri yang diperkirakan jatuh pada 31 Maret–1 April 2025 memicu besarnya mobilitas masyarakat.
Menurutnya, batas waktu dimulainya dan selesainya libur akan memengaruhi tingkat kepadatan jalan dan tingginya pemanfaatan layanan di berbagai moda transportasi.
"Masa libur panjang akan berdampak signifikan pada lonjakan pergerakan masyarakat. Selain itu, tanggal mulai dan selesainya libur akan berpengaruh pada tingkat kepadatan selama masa angkutan Lebaran nanti. Termasuk juga penentuan puncak arus mudik dan arus balik," tuturnya.
Menhub siapkan strategi arus mudik lebaran Dalam pertemuan itu, Dudy memaparkan strategi Kemenhub dalam menghadapi angkutan Lebaran mendatang.
Strategi tersebut yakni implementasi buffer zone untuk mengurai kemacetan di akses menuju Pelabuhan Penyeberangan (Merak-Bakauheni) dan optimalisasi terminal yang masih kurang dimanfaatkan untuk digunakan maskapai bertarif rendah dalam mendukung penurunan harga tiket pesawat yang berkelanjutan.
Kemudian, pelaksanaan layanan direct train dengan tetap mempertimbangkan kesiapan lokomotif dan masinis, optimalisasi aset infrastruktur selagi berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait dengan tetap mempertimbangkan aspek keselamatan, serta penyelenggaraan program Mudik Gratis, serta perlunya digitalisasi tiket pada semua moda transportasi.
Menhub berharap, dengan strategi tersebut, angkutan Lebaran 2025 dapat sebaik atau lebih baik dari angkutan Nataru 2024/2025 yang berjalan lancar.
Akhirnya Semua Sepakat Kebijakan Zero ODOL Mulai Berlaku 2027 Mendatang |
![]() |
---|
Menhub Dudy Purwaghandi Lepas 20 Bus Balik Gratis Kemenhub dari Terminal Giwangan |
![]() |
---|
Mengapa Banyak Oknum Ormas 'Memalak' THR? Ini Pendapat Sosiolog UGM |
![]() |
---|
Disnakertrans DIY Masih Pantau 7 Perusahaan yang Belum Selesaikan THR bagi Pekerja |
![]() |
---|
18 Perusahaan di Kota Yogyakarta Tersandung Masalah THR, dari Jasa Penagihan hingga Perhotelan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.