Bertambah 2, Total Pasien Campak di Sumenep yang Meninggal jadi 22 Orang

Dalam dua pekan terakhir, jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit campak di wilayah Sumenep, Jawa Timur bertambah dua orang

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
internet
Ilustrasi campak 

TRIBUNJOGJA.COM, SUMENEP - Dalam dua pekan terakhir, jumlah korban meninggal dunia akibat penyakit campak di wilayah Sumenep, Jawa Timur bertambah dua orang sehingga totalnya menjadi 22 orang.

Data itu merupakan update terbaru per Kamis (18/9/2025) hari ini.

Sementara itu upaya pemerintah untuk penanganan kasus campak di Sumenep mulai menunjukan hasil yang positif.

Hal itu menyusul jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari campak mengalami peningkatan.

Per 17 September lalu, tercatat ada 2.869 kasus suspek Campak di Sumenep.

Dari jumlah itu, sebanyak 205 orang dinyatakan positif campak.

Sementara pasien campak yang masih menjalani perawatan sebanyak 32 orang dan 2.815 pasien sudah dinyatakan sembuh.

Campak adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular yang disebabkan oleh virus morbili (morbillivirus) dari keluarga Paramyxoviridae.

Penyakit ini menyerang saluran pernapasan dan ditandai dengan gejala awal demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah, diikuti dengan munculnya ruam khas yang menyebar ke seluruh tubuh.

Baca juga: Skema Makam Tumpang Jadi Solusi Keterbatasan Lahan TPU di Kota Yogyakarta

Penularan campak terjadi melalui percikan ludah atau kontak langsung dengan penderita, dan dapat dicegah secara efektif dengan vaksinasi.

Dinkes P2KB menyebutkan bahwa tren kesembuhan ini menunjukkan dampak positif dari upaya penanganan campak melalui program imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) campak yang resmi diperpanjang.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri mengatakan tambahan dua pasien yang dinyatakan meninggal karena campak ini diperoleh setelah pihaknya melakukan penelusuran.

Tim dari Dinkes melakukan penelusuran di rumah sakit rujukan.

 "Itu setelah dilakukan telusur di rumah sakit rujukan," kata Syamsuri dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/9/2025).

Dua tambahan pasien yang meninggal dunia ini menurut Syamsuri tercatat meninggal pada September dan Agustus.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved