Berita Internasional

WHO Sebut Wabah Ebola di Kongo Tewaskan 31 Orang, Berikut Gejalanya

Wabah virus Ebola terjadi di Kongo, tewaskan 31 orang. Simak gejala, penularan, dan pencegahan Ebola menurut WHO.

PEXELS/Matilda Wormwood
ILUSTRASI FOTO Tenaga kesehatan memakai APD, pandemi, virus, wabah 

TRIBUNJOGJA.COM - World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa 31 orang telah meninggal dunia akibat wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo bulan ini.

Diwartakan Al Jazeera, Kamis (18/9/225), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan kepada wartawan bahwa terdapat 48 kasus terkonfirmasi di Republik Demokratik Kongo di tengah wabah Ebola.

Wabah Ebola ini merupakan wabah pertama di Kongo dalam tiga tahun terakhir.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika minggu lalu mengatakan, wabah Ebola sebelumnya terbatas pada dua distrik, tetapi kini telah menyebar ke empat distrik.

Wabah ini pertama kali diumumkan dua minggu lalu di dekat kota Bulape.

Tedros mengatakan, WHO dan mitranya mendukung respons pemerintah, mengirimkan lebih dari 14 ton peralatan dan perlengkapan medis esensial serta mengerahkan 48 orang tenaga ahli.

"Kami telah membantu mendirikan pusat perawatan Ebola dengan 18 tempat tidur, dengan 16 pasien yang saat ini sedang dirawat," ujarnya kepada wartawan, dikutip Tribunjogja.com dari Al Jazeera.

Ia menerangkan, upaya vaksinasi sedang dilakukan untuk kontak, calon kontak, dan petugas garda terdepan wabah tersebut.

Lebih lanjut, ia mengatakan, ada lebih dari 900 kontak telah diidentifikasi dan otoritas kesehatan setempat sedang menindaklanjuti mereka. 

Pada hari Selasa (16/9/2025), terdapat dua pasien pertama yang sembuh dari Ebola. Mereka telah dipulangkan.

Apa itu Ebola?

Sebagai informasi, Ebola adalah virus yang pertama kali ditemukan di Afrika pada tahun 1970-an. Virus ini semula terdapat pada hewan liar, terutama kelelawar buah.

Dikutip dari laman resmi WHO, penyakit Ebola (EBOD) merupakan penyakit langka namun serius.

Penyakit Ebola pertama kali muncul pada tahun 1976 dalam dua wabah yang terjadi bersamaan: satu wabah adalah penyakit virus Sudan di Nzara, yang sekarang disebut Sudan Selatan, dan wabah lainnya adalah penyakit virus Ebola di Yambuku, yang sekarang disebut Republik Demokratik Kongo. 

Meskipun telah ada vaksin dan terapi berlisensi untuk penyakit virus Ebola, belum ada vaksin atau pengobatan yang disetujui untuk penyakit Ebola lainnya, seperti Virus Sudan (SVD) atau Virus Bundibugyo (BVD). 

Produk obat kandidat untuk mengatasi Ebola sedang dalam tahap pengembangan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved