Pemkab Kulon Progo Berhasil Turunkan Angka Prevalensi Stunting Hingga 10 Persen di Semester I 2024
Menurut Triyono, capaian tersebut merupakan hasil intervensi serentak yang dilakukan selama semester I 2024.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menyampaikan hasil capaian dari upaya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Adapun angkanya berhasil turun mendekati target nasional.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kulon Progo yang juga Ketua TPPS Kulon Progo, Triyono, mengatakan pemerintah pusat menargetkan penurunan angka prevalensi stunting di 2024 sebesar 14 persen.
"Sampai semester I 2024 ini, angka prevalensi stunting di Kulon Progo berhasil turun sebesar 10,48 persen," ungkapnya memberikan keterangan pada Senin (09/09/2024).
Menurut Triyono, capaian tersebut merupakan hasil intervensi serentak yang dilakukan selama semester I 2024.
Apalagi pihaknya telah menetapkan 10 kalurahan yang menjadi fokus penanganan stunting sepanjang tahun ini.
Ada 3 kalurahan yang capaian penurunan angka prevalensi stuntingnya masih rendah. Antara lain Kalurahan Pengasih di Kapanewon/ Kecamatan Pengasih (2,48 persen), Kalurahan Wahyurejo di Kapanewon/Kecamatan Lendah (2,11 persen), dan Kalurahan Tanjungharjo di Kapanewon/ Kecamatan Nanggulan (3,08 persen).
"Kami akan terus berupaya melakukan pencegahan dan percepatan penurunan stunting lewat langkah-langkah preventif dan integratif," ujar Triyono.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo Luncurkan Logo HUT ke-73, Usung Tema "Semarak Kota Geblek"
Berbagai upaya tersebut dilakukan secara terpadu melibatkan lintas sektor di lingkup Pemkab Kulon Progo.
Tiap sektor melakukan upaya penurunan stunting sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Menurut Triyono, upaya intervensi yang dilakukan seperti penyediaan kualitas sanitasi, lingkungan bersih, hingga menyediakan berbagai infrastruktur penunjang. Seluruhnya dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan.
"Pencegahan stunting jadi tugas semua pihak demi mewujudkan generasi penerus yang sehat dan cerdas," katanya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Kulon Progo, Jazil Ambar Was'an mengatakan penurunan angka prevalensi stunting di Kulon Progo di Semester I 2024 masih terendah di DIY.
Itu sebabnya, upaya percepatan penurunan stunting tetap terus digencarkan.
Sasaran dan indikator dari upaya tersebut juga telah disusun, di mana 2 kalurahan telah ditetapkan sebagai lokasi fokus penanganan di 2025 mendatang.
"Keduanya adalah Kalurahan Sukoreno dan Kalurahan Sentolo di Kapanewon Sentolo," jelas Jazil.(*)
| Pemkab Kulon Progo Usulkan Reaktivasi Stasiun Kalimenur dan Stasiun Kedundang ke DJKA Kemenhub RI |
|
|---|
| Pemkab Kulon Progo dan DJKA Kemenhub RI Mulai Kaji Rencana Pembangunan Pintu Utara Stasiun Wates |
|
|---|
| Pemkab Gunungkidul Klaim Prevalensi Stunting Turun hingga 16,62 Persen |
|
|---|
| Perpadi Dorong Fortifikasi Beras untuk Tekan Stunting dan Anemia |
|
|---|
| Dinkes Gunungkidul Galakkan Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan untuk Atasi Stunting |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.