Tanaman Cabai di Gunungkidul Terserang Hama, DPP Pastikan Produksi Tetap Aman
Menurut Rismiyadi, petugas lapangan bersama penyuluh pertanian sudah melakukan pendampingan dan pengendalian dengan cara ramah lingkungan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Ringkasan Berita:
- Serangan hama seperti lalat buah dan kutu daun mulai muncul di beberapa lahan petani sejak awal November di Gunungkidul.
- Petugas lapangan bersama penyuluh pertanian sudah melakukan pendampingan dan pengendalian dengan cara ramah lingkungan.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sejumlah tanaman cabai di wilayah Kabupaten Gunungkidul terserang hama akibat perubahan cuaca memasuki musim hujan.
Meski demikian, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul memastikan kondisi tersebut tidak berdampak signifikan terhadap produksi cabai di daerah ini.
Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi, mengatakan serangan hama seperti lalat buah dan kutu daun mulai muncul di beberapa lahan petani sejak awal November.
Kondisi lembab dan curah hujan tinggi memicu peningkatan populasi hama yang menyerang tanaman cabai, terutama di wilayah dataran rendah.
“Memang ada laporan tanaman cabai terserang hama, tetapi skalanya masih terbatas. Secara umum tidak sampai mengganggu produksi,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Menurut Rismiyadi, petugas lapangan bersama penyuluh pertanian sudah melakukan pendampingan dan pengendalian dengan cara ramah lingkungan.
“Petani kami arahkan untuk melakukan sanitasi lahan dan pemangkasan bagian tanaman yang terserang. Kami juga dorong penggunaan pestisida nabati agar tidak menimbulkan resistensi,” katanya.
Ia menambahkan, luas lahan cabai di Gunungkidul mencapai lebih dari 157 hektar, tersebar di sejumlah kapanewon seperti Playen, Patuk, Semanu, dan Panggang. Dari luasan tersebut, sebagian besar masih dalam kondisi sehat dan produktif.
Stok cabai stabil
Rismiyadi memastikan stok cabai di pasar masih stabil karena pasokan dari daerah sentra produksi tetap lancar.
“Belum ada laporan penurunan pasokan. Harga di tingkat petani juga masih wajar,” katanya.
DPP Gunungkidul terus memantau perkembangan kondisi tanaman pangan dan hortikultura selama musim hujan. Pengawasan dilakukan tidak hanya terhadap cabai, tetapi juga komoditas lain seperti tomat dan bawang merah yang rentan terhadap penyakit tular air.
“Musim hujan selalu menjadi tantangan tersendiri, tetapi dengan pengawasan rutin dan respons cepat dari petani, kami optimistis produksi hortikultura tetap aman,” urainya (ndg)
| Siapkan pelaksanaan TKA 2026, Disdik Gunungkidul: Proses Penyusunan Soal Dikebut |
|
|---|
| Sempat Diprotes dengan Menanam Pohon Pisang, Jalan Rusak di Bleberan Gunungkidul Akhirnya Diperbaiki |
|
|---|
| BPBD Gunungkidul Siapkan Dana Rp650 Juta untuk Hadapi Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Ombudsman DIY Telusuri Penanganan Kasus Dugaan Pencabulan Anak di Gunungkidul |
|
|---|
| Nelayan di Kemadang Gunungkidul Dua Hari Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.