DPP Kulon Progo Angkat Potensi Produk Pangan KWT Lewat Grebeg Lumbung Mataraman

Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi, menilai Grebeg Lumbung Mataraman bisa menjadi wadah untuk mengenalkan manfaat pangan lokal pada generasi muda

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi (kiri), meninjau produk yang dihadirkan dalam Grebeg Lumbung Mataraman di Pasar Hewan Pengasih, Kamis (22/08/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo menggelar Grebeg Lumbung Mataraman pada Kamis (22/08/2024).

Ratusan warga pun meramaikan kegiatan yang berlangsung di Pasar Hewan Pengasih ini.

Kepala DPP Kulon Progo, Drajat Purbadi, menjelaskan pihaknya berupaya mengenalkan dan mempromosikan produk pertanian hasil panen Kelompok Wanita Tani (KWT) lewat kegiatan tersebut.

"Produknya berupa sayuran hingga komoditas pangan lainnya, di mana ada 30 KWT yang terlibat," jelas Drajat.

Adapun puluhan KWT ini melakukan budidaya pertanian dengan memanfaatkan pekarangan rumah.

Komoditas yang ditanam terutama jenis sayuran dan pangan yang menjadi kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.

Menurut Drajat, lewat cara ini masyarakat bisa melakukan pemenuhan bahan pangan secara mandiri.

Tak hanya itu, bahan pangan hasil panen pun juga memiliki nilai ekonomi.

"Jadi kalau kebutuhan rumah tangganya sudah terpenuhi, hasil panen bisa dijual dan menambah penghasilan KWT," ujarnya.

Produk pangan hasil panen puluhan KWT ini ditampilkan dalam bentuk pasar murah.

Baca juga: 4 Kalurahan di Kulon Progo Telah Dicanangkan Sebagai Desa Cantik oleh BPS

Berbagai hiburan juga dihadirkan untuk memeriahkan Grebeg Lumbung Mataraman ini.

Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan Lumbung Mataraman menjadi amanat dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. 

Program tersebut jadi salah satu upaya pengentasan kemiskinan.

"Program ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan milik Sultan yang dikelola kalurahan untuk jadi Lumbung Mataraman," jelas Aris.

Pengelolaannya pun juga mendapat dukungan dari Dana Keistimewaan (Danais).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved