Berita Klaten Hari Ini

Angka DBD di Klaten Capai 713 Kasus, Dinkes Minta Bersihkan Bak Penampungan Air 2 Kali Seminggu

Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sampai saat ini masih tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Dewi Rukmini
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Anggit Budiarto. 

"Sebenarnya setiap rumah sudah ada yang bertanggung jawab sebagai jumantik (juru pantau jentik). Mereka diminta setiap hari melaporkan progres jumantik kepada masing-masing ketua RT. Itu sudah diterapkan di beberapa wilayah, cuman akhir-akhir ini harus diakui memang yang melaporkan proses PSN berkurang," jelas dia.

Adapun, saat ditanya terkait kemungkinan kegiatan stikerisasi ke rumah-rumah warga yang terdapat jentik nyamuk. Anggit menuturkan langkah itu belum akan diterapkan. 

"Program stikerisasi itu memang bagus dan jadi salah satu inovasi dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Namun, saya selaku Kepala Dinkes Klaten belum akan memberlakukan hal itu di Klaten. Karena misal satu rumah distikerisasi pada pagi dengan status jentik positif. Tapi begitu sore hari sudah negatif, maka siapa yang akan ganti," tuturnya. 

Menurutnya, langkah serupa juga pernah dilakukan pada beberapa waktu lalu. Yakni dengan memasang bendera warna merah di depan rumah warga agar bisa dicopot-pasang. Namun, hal itu juga kurang berdampak. 

"Jadi kami tingkatkan kesadaran masyarakatnya. Saya yakin semua masyarakat Kabupaten Klaten tidak mau kasus DBD terus tinggi," katanya. 

Terpisah, Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyampaikan telah mengintruksikan Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten untuk terus melakukan sosialisasi dan himbauan terkait DBD lewat berbagai lini, baik itu media sosial, puskesmas, ataupun fasilitas kesehatan lain di Kabupaten Klaten

"Semua upaya juga sudah dilakukan dan kami meminta masyarakat harus jeli mendeteksi dirinya. Bahwa ketika kondisi tidak enak badan maka segera periksa ke dokter atau faskes terdekat. Karena gejalanya kini agak sulit terdeteksi," pungkasnya. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved