Berita Klaten Hari Ini

Bupati Klaten Resmikan Palang Pintu Perlintasan Sebidang Kereta Api di Desa Boto

Pemasangan palang pintu perlintasan kereta api tersebut akan menambah kenyamanan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
Bupati Klaten, Sri Mulyani, dan jajaran Forkopimda Klaten meresmikan palang pintu dan pos jaga perlintasan sebidang kereta api di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (6/12/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Bupati Klaten , Sri Mulyani, meresmikan palang pintu dan pos penjaga perlintasan sebidang kereta api JPL 118 di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten , Jawa Tengah.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita di lokasi pada Jumat (6/12/2024).

Bupati Klaten , Sri Mulyani, mengatakan pemasangan palang pintu perlintasan kereta api tersebut akan menambah kenyamanan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

Mengingat jalan yang merupakan jalur lingkar timur Delanggu itu ramai diakses masyarakat di wilayah Klaten timur. 

"Alhamdulillah yang dulu belum ada palang pintu perlintasan kereta api, sekarang sudah ada. Insya Allah akan menambah kenyamanan, sehingga meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan," ujar Sri Mulyani, usai peresmian, Jumat (6/12/2024). 

Sri Mulyani berharap masyarakat bisa turut mengawasi serta menjaga keberadaan palang pintu dan pos penjaga perlintasan sebidang kereta api di Desa Boto, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

"Selain itu, masih ada dua lokasi perlintasan sebidang yang belum dipasangi palang pintu. Kami akan alokasikan pembangunannya pada 2025 nanti," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klaten , Supriyono, mengatakan palang pintu dna pos jaga perlintasan kereta api itu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp203 juta.

Pembangunannya telah dilaksanakan sejak Januari 2024.
 
"Proses tahapannya mulai dari pengajuan dari dinas terkait perizinan sampai ke kementerian. Setelah perizinan turun baru kami bisa melaksanakan pekerjaan," katanya.

Dikatakan, sebelum palang pintu rel kereta dipasang di lokasi tersebut ramai dilewati masyarakat.

Bahkan sempat terjadi kecelakaan mobil tertemper kereta api di perlintasan tersebut. 

Meski begitu, dari pihak dinas dan desa telah berupaya menempatkan penjaga perlintasan kereta api, terutama saat pagi hari ketika pelajar masuk sekolah dan sore hari ketika pulang sekolah. 

"Sementara saat ini ada dua penjaga yang bertugas secara shift. Nanti kami akan berupaya untuk menambah dari warga," katanya.

Supri menjelaskan selain di Desa Boto, masih ada dua lokasi perlintasan kereta api yang belum terpasang palang pintu, yakni di perlintasan Desa Taji dan perlintasan rel Mbah Ruwet di Kecamatan Ceper. 

"Perizinannya sudah turun jadi satu dengan ini (perizinan palang pintu di Desa Boto). Rencananya tahun depan akan dibangun," tandasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved