Masbup Klaten

Bupati Klaten Turun Tangan Sambangi Siswa Gagal Jadi Tim Lomba Aubade kemudian Mengurung Diri

Seorang siswa SMP Negeri 2 Klaten tidak masuk sekolah selama tujuh hari dan sempat ramai jadi pembicaraan di media sosial.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Dewi Rukmini
KUNJUNGAN BUPATI KE SEKOLAH: Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, berkunjung ke SMPN 2 Klaten, Selasa (26/8/2025 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Seorang siswa SMP Negeri 2 Klaten tidak masuk sekolah selama tujuh hari dan sempat ramai jadi pembicaraan di media sosial. 

Siswa berinisial A itu tak masuk sekolah diduga karena gagal jadi anggota lomba tim aubade (paduan suara) sekolah tingkat kabupaten di Alun-alun Klaten pada 17 Agustus 2025 . 

Dalam postingan viral itu dituliskan bahwa siswa itu tidak lolos seleksi karena aturan atribut tertentu. Kabarnya, kini siswa tersebut trauma dan mengurung diri di kamar. 

Penjelasan Sekolah

RUMAH SISWA: Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, datangi rumah siswa SMPN 2 Klaten yang tidak masuk sekolah selama sepekan diduga karena gagal lolos seleksi peserta tim aubade sekolah, Selasa (26/8/2025).
RUMAH SISWA: Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, datangi rumah siswa SMPN 2 Klaten yang tidak masuk sekolah selama sepekan diduga karena gagal lolos seleksi peserta tim aubade sekolah, Selasa (26/8/2025). (Tribun Jogja / Dewi Rukmini)

Kepala Sekolah SMPN 2 Klaten, Tonang Juniarta, menjelaskan seleksi pemilihan peserta tim aubade sudah dilaksanakan sesuai ketentuan prosedur operasional standar (POS) 
pembentukan tim aubade SMP Negeri 2 Klaten 2025. 

Di antaranya seleksi bersifat terbuka dan dapat diikuti oleh seluruh murid yang berminat. 

Sekolah memberikan kesempatan partisipasi seluas-luasnya kepada seluruh murid. 

Murid yang mengikuti seleksi tim aubade memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik, disiplin serta tanggung jawab, mampu bekerja sama dalam tim, mengikuti dan merespon setiap 
intruksi dengan baik. 

Kemudian, memiliki rasa percaya diri tinggi, sikap dan postur tubuh baik, bersedia mengikuti secara suka rela tanpa paksaan, rela berkorban, dan menerima segala konsekuensi yang 
ditimbulkan. 

Selain itu, juga bebas dari perundungan dan tidak diskriminatif berdasarkan gender maupun sara. 

"Jadi dari awal sudah ada proses seleksi. Pada seleksi pertama, siswa yang bersangkutan (siswa A) tidak lolos. Dia tidak sendiri, ada sembilan siswa yang tidak lolos," katanya. 

Tonang mengatakan, seleksi tim aubade itu bisa diikuti oleh seluruh siswa, baik yang merupakan anggota pasukan PBB maupun siswa biasa. 

Dikatakan, siswa A adalah anggota tim inti Garda Satya (nama pasukan PBB SMPN 2 Klaten) yang berjumlah 16 orang. 

Dari pasukan itu dikatakan ada lima murid tidak lolos, termasuk siswa A.
 
"Tidak lolosnya karena sesuai penilaian 5 kriteria pembentukan tim, mulai dari kekompakan gerakan, ketepatan, penjiwaan ekspresi, kerapihan, keseragaman, serta keseluruhan 
penampilan," terangnya.

Ternyata hasil itu membuat siswa A kecewa berat. Sehingga memilih tidak masuk sekolah selama sepekan. Tonang menyampaikan, siswa A tidak berangkat sekolah sejak Selasa 
(19/8/2025) sampai Selasa (26/8/2025). 

"Kemarin sesuai SOP kami kalau ada siswa 3 hari tidak berangkat tanpa alasan. Maka kami jalankan home visit tanpa pemberitahuan. Akhirnya bisa sampai rumah tapi tidak ketemu 
anaknya," kata dia. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved