Penggerebekan Narkoba di Banguntapan

KASUS Keripik Pisang Narkotika di Bantul, Polisi Ungkap Kandungan Happy Water

Polisi baru saja membongkar tempat produksi narkotika happy water dan narkoba keripik pisang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Istimewa Rukmana
Sejumlah barang bukti produksi dan pengedaran narkotika. Barang bukti itu ditunjukkan kepada awak media di di Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Jumat (3/11/2023). 

Para pelaku kejahatan menggunakan berbagai cara untuk coba mengelabuhi petugas. Termasuk satu diantara modus baru yang dipakai jaringan narkoba satu ini. Polisi baru saja membongkar tempat produksi narkotika happy water dan narkoba keripik pisang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Potret kontrakan yang menjadi tempat produksi narkotika di di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Potret kontrakan yang menjadi tempat produksi narkotika di di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. (TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana)

TAK Tanggung-tanggung, proses ungkap kasus ini ditangani langsung oleh Bareskrim Polri.

Satu rumah di Kalurahan Baturetno, Banguntapan, Kabupaten Bantul digerebek polisi pada Kamis (2/11/2023) malam.

Berikut kronologi lengkap ungkap kasus narkotika happy water dan narkoba keripik pisang di Bantul.

Pemilik kontrakan yang menjadi rumah produksi narkotika di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Wahyuni (66), terkejut dengan adanya pengungkapan kasus produksi narkotika. 

Produksi narkotika itu dilakukan oleh tersangka R yang merupakan pendatang dari DKI Jakarta dan tinggal di Padukuhan Pelem Kidul sejak kurang lebih sebulan yang lalu.

"Saya terkejut tiba-tiba ada pengungkapan tempat produksi narkotika di rumah kontrakan saya.

"Karena selama ini saya kira yang ngontrak itu cuma tidur saja," katanya kepada wartawan di kediamannya yang tak jauh dari tempat kontrakan tersangka R, Jumat (3/11/2023).

Sejumlah warga saat berjaga sekitar lokasi penangkapan di Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Kamis (2/11/2023) malam.
Sejumlah warga saat berjaga sekitar lokasi penangkapan di Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Kamis (2/11/2023) malam. (TRIBUNJOGJA.COM/ ALMURFI SYOFYAN)

Pasalnya, Wahyuni mengatakan, hampir setiap hari, pintu rumah di kediaman tersangka R selalu ditutup dan R hanya keluar rumah saat mencari makan saja. 

Maka dari itu, Wahyuni mengira bahwa tersangka R adalah pengangguran atau tidak memiliki kesibukan selain tidur.

"Kalau ketemu pasti dia mau cari makan. Pernah kemarin-kamarin gitu juga. Saya ketemu dia di depan rumah saya, terus saya tanya, mau ke mana, dia jawab mau cari makan," tutur Wahyuni.

"Trus dia kan juga sering beli makanan di angkringan sama pempek dekat sini (Padukuhan Pelem Kidul), pemilik angkringan dan pempeknya itu malah bilang makasih ke saya,

"Katanya bisa nularin rezeki karena yang ngontrak di tempat saya kalau makan di tempat angkringan atau di tempat penjual pempek itu," imbuhnya.

Wahyuni pun tidak menaruh rasa curiga kepada tersangka R.

Sebab, tersangka R tidak memperlihatkan gerak gerik yang mencurigakan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved