Dampak Musim Kemarau, 344 Telaga di Gunungkidul Mengering

Hingga awal September 2023 ini, setidaknya ada 344 telaga yang sudah mengering di wilayah Gunungkidul

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Kondisi Telaga Budegan di Wonosari, Gunungkidul yang mengering, Jumat (01/09/2023). 359 telaga di Gunungkidul kering total akibat kemarau panjang. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Musim kemarau turut berdampak pada ratusan telaga yang ada di Kabupaten Gunungkidul.

Hingga awal September 2023 ini, setidaknya ada 344 telaga yang sudah mengering.

Hal itu berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Bidang Sumber Daya Air, DPUPRKP Gunungkidul, Handoko mengatakan sejauh ini ada 359 telaga yang terdata di 18 kapanewon.

"Jumlah tersebut berdasarkan hasil pendataan yang kami lakukan sejauh ini," katanya pada Jumat (01/09/2023).

Menurut Handoko, dari 359 telaga tersebut, sebanyak 344 titik kini mengering.

Sedangkan 15 telaga lainnya masih terdapat air. Meski demikian, air yang ada di belasan telaga tersebut menyusut signifikan akibat musim kemarau.

"Berkurangnya sampai 50 persen," ungkap Handoko.

Baca juga: Musim Kemarau, 7.774 Jiwa di Kabupaten Bantul Telah Ajukan Permohonan Dropping Air Bersih

Menurutnya, musim kemarau tak hanya menjadi faktor tunggal. Adanya sedimentasi di bagian dasar juga menyebabkan telaga lebih cepat mengering.

Handoko mengatakan upaya pengerukan dilakukan untuk mengurangi sedimentasi. Namun proses ini wajib melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).

"Setelah dikeruk, dasar telaga akan dipasang lapisan geomembran agar air tidak terserap ke dalam tanah," jelasnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul terus melakukan dropping air bersih sebagai respon krisis air di musim kemarau ini. Apalagi kini sudah ada status Siaga Darurat Bencana Kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan hingga 30 Agustus 2023 sebanyak 1.338 tangki air bersih disalurkan. 1.196 tangki berasal dari 11 kapanewon yang memiliki anggaran dropping.

"BPBD menyalurkan 110 tangki, sisanya 32 tangki dari donatur," jelasnya.

Meski kemarau tahun ini diprediksi cukup panjang, Purwono meyakini kuota tangki dropping air bersih bisa mencukupi. Jika habis, pihaknya bisa memanfaatkan alokasi Belanja Tak Terduga dari APBD Gunungkidul.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved