Festival Telaga di Gunungkidul Ajak Masyarakat Jaga Telaga Berbasis Kearifan Lokal

Festival Telaga Dondong merupakan rangkaian upaya revitalisasi telaga berbasis kearifan lokal.

Dok.Istimewa
FESTIVAL TELAGA - Warga antusias melakukan Ngedreg dalam Festival Telaga, di Gunungkidul, Minggu (27/4/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ikatan pemuda-pemudi Dondong dan Komunitas Resan menggelar Festival Telaga di Telaga Dondong, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, pada Minggu (27/5/2025).

Ketua Penyelenggara, Dwi Padmo, menjelaskan Festival Telaga Dondong merupakan rangkaian upaya revitalisasi telaga berbasis kearifan lokal.

Dalam festival kali ini, pihaknya mengajak masyarakat untuk  revitalisasi telaga dengan melakukan 'Ngedreg' atau memadatkan tanah yang berada di dasar telaga dengan pupuk kompos yang dibawa masyarakat

"Tujuannya untuk menutup pori-pori disekitar telaga secara alami, dengan begitu ekosistem telaga tetap terjaga. Dengan harapan mampu mengembalikan fungsi Telaga Dondong sebagai sumber penghidupan warga yang saat ini mengering," ucapnya.

Dia mengatakan Festival Telaga ini juga menjadi upaya untuk menyambung kembali ikatan mesra antara warga masyarakat dan telaga.

Harapannya, telaga akan kembali lestari, tak hanya secara fisik materi, tapi juga hubungan batin kita dengan entitas hayat bernama telaga. 

"Dengan  membawa  muatan pengetahuan lokal dalam rangkaian agenda ini, kami berharap masyarakat bisa lebih menjaga telaga," ucapnya.

Dukuh Dondong, Wagiri, mengatakan kegiatan ini melatarbelakangi dibangunnya Telaga Dondong sekitar 15 tahun lalu.

Yang mana, telaga ini dibangun oleh Balai Besar Serayu Opak.

Namun, dalam perjalanannya Telaga Dondong sering mengalami kekeringan dikarenakan talud mengalami keretakan.

"Harapan kami festival dan pelestarian telaga bisa terus dilakukan. Apalagi, dilihat dari  antusiasme masyarakat mengikuti Ngedreg pun tinggi yang diikuti dari seluruh elemen turun bersama-sama ke telaga dari yang muda hingga yang tua," ucapnya.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, pun mengapresiasi dan turut senang dengan penyelenggaraan Festival Telaga tersebut,

"Ini warisan leluhur kita, dulu kita mengambil air itu di telaga, maka dari itu kita lestarikan, kita jaga sumber air ini," pesan Bupati kepada Masyarakat.

Lebih lanjut, saat ditanya terkait dengan revitalisasi telaga, Bupati menekankan untuk tidak asal-asalan dalam merevitalisasi telaga dan harus ada riset yang mendalam,

"Maka harus ada riset dan teori bagaimana menahan air agar tidak habis, ini juga bisa dilakukan oleh Badan Riset," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved