Lima Persen Pohon Perindang di Kota Yogyakarta Rawan Tumbang, Pemkot Terjunkan Tim Pemeliharaan
Langkah tersebut ditempuh sebagai upaya antisipasi insiden pohon tumbang di tepi jalan, menghadapi potensi peningkatan intensitas hujan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim khusus yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan dan pemeliharaan pohon perindang diterjunkan Pemkot Yogyakarta.
Langkah tersebut ditempuh sebagai upaya antisipasi insiden pohon tumbang di tepi jalan, menghadapi potensi peningkatan intensitas hujan.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha, menuturkan, bahwa pihaknya sudah memetakan beberapa titik rawan.
Sehingga, tim khusus disiapkan untuk melakukan pemangkasan dan penanganan cepat, apabila ditemukan pohon yang berpotensi membahayakan masyarakat.
"Sudah ada pendataan pengawas di lapangan. Kalau melihat ada pohon keropos, kami minta segera lapor. Ada dua sif petugas jaga. Jadi, ketika ada pohon tumbang bisa langsung kami tangani," katanya, Rabu (3/9/2025).
Dijelaskan, saat ini tim khusus secara rutin dan intensif melangsungkan penyisiran dan pemeliharaan pohon yang tersebar di Kota Yogyakarta.
Adapun beberapa titik yang menjadi prioritas pengawasan dan pemangkasan meliputi kawasan Krapyak, Kota Baru, hingga Lempuyangan.
"Di kawasan Jalan DI Panjaitan dan Kota Baru itu jadi titik prioritas, karena banyak tersebar pohon-pohon besar, tinggi, dan usianya pun sudah cukup tua," tandas Rina.
Pihaknya mendata, saat ini terdapat lebih kurang 20 ribu pohon perindang tersebar di Kota Yogyakarta, yang termasuk dalam aset DLH.
Jenis pohon yang paling banyak ditemui adalah Angsana dan Tanjung, kemudian Asem Jawa, Sawo, Tabebuya, serta beberapa jenis Beringin.
"Dari jumlah itu, hanya sekitar 5 persen pohon yang rawan tumbang. Tahun ini sudah tidak terlalu banyak, karena dari tahun kemarin kami sudah fokus melakukan pemeliharaan dan pemangkasan," terangnya.
"Pemangkasan tidak hanya untuk mengurangi potensi bahaya, tetapi juga untuk membersihkan semaian agar lingkungan tetap aman dan nyaman," imbuh Rina.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pada momen peralihan musim dari kemarau ke penghujan sampai dengan awal September 2025, belum ada laporan insiden pohon tumbang.
Namun, pihaknya mewanti-wanti warga yang memiliki pohon waru untuk waspada, karena karakteristiknya mudah patah, dan rawan tumbang, terutama saat angin kencang atau cuaca buruk.
"Kami terus berupaya memberikan yang terbaik meskipun ada keterbatasan. Keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama," pungkasnya. (*)
Pemkot Yogyakarta Manfaatkan Lahan Kosong di Kotagede untuk Pertanian Terpadu dan Pengolahan Sampah |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Berencana Kerja Sama Pengelolaan Sampah dengan Pemkot Jogja, DPRD Beri Dukungan |
![]() |
---|
Situasi Kota Yogyakarta Kondusif, Sekolah Tatap Muka Kembali Digulirkan Mulai Besok |
![]() |
---|
Cek Situasi Kemacetan Jogja Lewat CCTV Pemkot Yogyakarta |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.