Makan Bergizi Gratis
Hasil Lab Kasus Keracunan MBG MTsN Wonosari, BLKK Yogyakarta Temukan 5 Jenis Bakteri
5 orang siswa MTsN Gunungkidul keracunan MBG, berikut hasil lab dari BLKK Yogyakarta yang temukan 5 jenis bakteri penyebab keracunan.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sejumlah 5 orang siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Wonosari (MTsN Wonosari) atau MTsN 4 Wonosari di Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 3 September 2025.
Seperti diwartakan Tirbunjogja.com sebelumnya, empat orang korban harus dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sementara itu, satu orang korban lainnya dirawat di UKS MTsN Wonosari.
“Setelah makan, anak-anak mengeluh, sebenarnya ada lima anak yang mengeluh. Namun, satu anak ini ketakutan karena mendengar harus dibawa ke UGD jadi takut, sehingga hanya empat yang dibawa ke RSUD Wonosari. Sedangkan, yang satunya dirawat di UKS,” kata Guru Bimbingan Konseling MTsN Wonosari, Taufik Febrianto, kepada wartawan Tribunjogja.com, Kamis (4/9/2025).
Hasil Uji Laboratorium oleh BLKK Yogyakarta
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, pada Jumat (26/9/2025), mengungkapkan, Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Yogyakarta telah merilis hasil uji laboratorium dari sampel makanan sisa, muntahan siswa korban keracunan MBG, dan sampel makanan dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Terdapat lima jenis bakteri yang ditemukan, yaitu :
- Klebsiella pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Kapang/Khamir
- Bacillus cereus
- Escherichia coli (E. coli)
Uji lab sampel makanan sisa dan muntahan siswa korban keracunan MBG
Bakteri Klebsiella pneumoniae ditemukan pada nasi, telur saus mentega, brokoli, wortel rebus, semangka, dan muntahan siswa korban keracunan MBG.
Bakteri tersebut kemungkinan masuk melalui bahan makanan yang belum dicuci bersih atau air yang terkontaminasi.
Gejala yang ditimbulkan berupa demam, pusing, dan mual.
Selanjutnya, bakteri Staphylococcus aureus ditemukan pada semangka dan muntahan siswa. Bakteri ini mengakibatkan gejala termasuk mual, muntah, sakit perut, diare, dan keletihan.
Kontaminasi bakteri terjadi akibat penanganan makanan yang tidak higienis.
Bakteri Staphylococcus aureus juga ditemukan pada tempe krispi yang menyebabkan gejala serupa seperti yang ditemukan pada siswa, yakni mual, muntah, dan diare.
Kemudian, bakteri Kapang/Khamir ditemukan pada muntahan siswa.
Mikroorganisme tersebut bisa menyebabkan mual, muntah, dan diare, yang diduga muncul akibat penyimpanan makanan yang tidak tepat, sehingga memungkinkan tumbuhnya jamur.
Uji lab sampel makanan dari SPPG
Terdapat bakteri Bacillus cereus yang ditemukan pada nasi dan tempe krispi, sampel makanan dari SPPG.
keracunan MBG
Makan Bergizi Gratis (MBG)
Gunungkidul
Dinas Kesehatan Gunungkidul
Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK)
keracunan
Berita Jogja Hari Ini
Multiangle
Bunyi Panci Warnai Aksi Kenduri Suara Ibu Indonesia di Bundaran UGM |
![]() |
---|
Sambil Memukul-mukul Panci di Bundaran UGM, Ibu-ibu Ini Minta MBG Dihentikan |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG Gunungkidul, Hasil Lab Ungkap Bakteri E.Coli hingga Staphylococcus |
![]() |
---|
Poin Pernyataan Program MBG di Brebes Jadi Sorotan, Ada Tak Menuntut Jika Keracunan |
![]() |
---|
Kasus Siswa SMP di Sleman Keracunan Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.