Atasi Tumpukan Sampah di Depo Jelang Musim Hujan, Pemkot Yogyakarta Berpacu dengan Waktu
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa kondisi depo bakal dinormalisasi supaya tidak membludak lagi.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Masalah tumpukan sampah di depo atau tempat penampungan sementara menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan Pemkot Yogyakarta.
Khususnya, menjelang musim penghujan yang diprediksi akan memuncak intensitasnya pada kisaran bulan Oktober hingga November 2025 mendatang.
Berdasar pantauan Tribun Jogja di Depo Mandala Krida, Selasa (23/9/2025), tumpukan sampah tampak sudah meluber sampai luar bangunan dan ditutup dengan terpal.
Terang saja, fenomena tersebut dikeluhkan warga masyarakat, lantaran aroma tidak sedap seringkali muncul, khususnya beberapa saat setelah hujan deras terjadi.
"Mulai mak sreng begitu baunya. Karena sampahnya basah kan, kalau kena hujan. Apalagi pas anginnya ke arah sini," ucap salah satu pelaku usaha kuliner di kawasan Mandala Krida.
Merespon hal itu, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa kondisi depo bakal dinormalisasi supaya tidak membludak lagi.
Baca juga: TRC Mas Jos, Program Pemkot Yogyakarta untuk Jemput Bola Sampah Spesifik ke Rumah Warga
Ia menegaskan, sampah-sampah yang meluber ke luar bangunan depo akan dibereskan segara, sebelum puncak musim hujan melanda Kota Pelajar.
"Semua harus bersih, tidak ada (sampah) yang di luar depo. Sebelum musim hujan kita selesaikan sampah yang di luar depo," tandasnya.
Saat ini, ia mengakui, meski proses pembersihan sudah digencarkan, masih terdapat beberapa tempat penampungan sementara yang overload.
Hanya saja, mantan Bupati Kulon Progo tersebut menandaskan, jumlah depo yang kondisinya membludak secara perlahan sudah semakin berkurang.
"Sekarang yang overload tidak banyak, hanya Mandala Krida, Argolubang, RRI, kemudian Pengok sudah kami bersihkan, paling hari ini tersisa 20 persen," ucapnya.
"Yang lain sudah terkendali, termasuk depo-depo yang ada di Purawisata, terus di Pringgokusuman, Lapangan Karang, sudah terkondisi," pungkas Hasto. (*)
Manfaatkan Kuota 3.000 Ton Pembuangan ke TPA Piyungan, Depo di Kota Yogya Dikosongkan |
![]() |
---|
Pemkot Yogya Perkuat Pembatasan Kantong Plastik Sekali Pakai, Pasar Tradisional Jadi Sasaran Utama |
![]() |
---|
Soal Penerapan Konsep Waste to Energy untuk Pengelolaan Sampah, Ini Kata Bupati Bantul |
![]() |
---|
Gotong Royong Berbagai Pihak, Rehabilitasi Dua RTLH Dilakukan di Mantrijeron Kota Yogyakarta |
![]() |
---|
Targetkan Omzet Rp1 Miliar untuk 'Air Jogja', Koperasi Merah Putih di Kota Yogya Didorong Jadi Agen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.