TRC Mas Jos, Program Pemkot Yogyakarta untuk Jemput Bola Sampah Spesifik ke Rumah Warga

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan, program tersebut dikhususkan untuk barang-barang yang sekiranya sulit dibuang sendiri.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
TRC MAS JOS: Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menjajal langsung armada pengangkut yang dialokasikan untuk layanan TRC Mas Jos, di Balai Kota Yogyakarta, Senin (22/9/25). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta meluncurkan program TRC Mas Jos, atau Tim Reaksi Cepat Masyarakat Jogja Olah Sampah, Senin (22/9/2025).

Melalui program tersebut, eksekutif melangsungkan layanan jemput bola untuk sampah-sampah spesifik, hingga ke rumah warga masyarakat.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menuturkan, program tersebut dikhususkan untuk barang-barang yang sekiranya sulit dibuang sendiri.

Mulai dari kasur atau sofa bekas, alat-alat elektronik layaknya kulkas dan lain-lain, hingga limbah kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

"Termasuk untuk warga yang hendak menebang pohon, tapi kesulitan membereskannya, itu bisa kita fasilitas," katanya, Senin (22/9/2025).

Layanan TRC Mas Jos dapat diakses masyarakat secara gratis atau tanpa dipungut biaya, dengan langsung menghubungi hotline 0811 7000 555.

Untuk menunjang program tersebut, Pemkot Yogyakarta sudah mengalokasikan enam unit armada angkut roda tiga, yang siap menyambangi rumah warga.

"Kalau permintaan banyak, emergency-nya bukan seperti ambulans orang sakit. Ketika minta kasurnya dijemput, ya nanti kita jadwalkan. Harapannya, dalam 2 kali 24 jam bisa selesai," ujarnya.

Baca juga: Mendapat Kuota Pembuangan ke TPA Piyungan 90 Ton per Hari, Ini Respons Wali Kota Yogya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, menambahkan sampah yang diangkut oleh TRC Mas Jos tidak akan dibawa menuju depo atau TPA Piyungan.

Dalam artian, sampah spesifik tersebut akan dikelola secara khusus, dengan melibatkan off taker atau pengepul selaras jenis limbahnya.

"Karena sampah yang masuk limbah B3 kan harus disesuikan. Seperti elektronik, itu harus dikelola secara khusus dengan off taker khusus," cetusnya.

"Off taker yang mengepul itu disesuaikan dengan jenis sampahnya. Kita sudah audiensi dengan TPA yang khusus mengolah limbah B3, yang mengolah limbah dari rumah sakit dan bahan-bahan berbahaya," pungkas Rajwan. (*)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved