BMKG DIY: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini Sabtu 8 November 2025

TRIBUNJOGJA.COM - BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta hari ini Sabtu (8/11/2025). 

Secara umum, seluruh kabupaten/kota di DIY diprediksi mengalami hujan ringan, terutama pada siang hingga sore hari. 

Kondisi ini dipengaruhi oleh peningkatan awan konvektif di wilayah selatan Jawa.

Cuaca di Kulon Progo diperkirakan didominasi hujan ringan sepanjang hari. Suhu udara berada pada kisaran 23–32 derajat Celcius, dengan kelembapan relatif cukup tinggi, yakni 68–97 persen. 

Masyarakat di wilayah pesisir dan perbukitan Menoreh disarankan tetap waspada terhadap kondisi jalan yang licin.

Di Kabupaten Bantul, hujan ringan juga berpotensi terjadi pada siang hari. Suhu diprediksi berada di rentang 23–32 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 67–99 persen. 

Aktivitas luar ruang sebaiknya disiapkan dengan perlengkapan antisipatif seperti jas hujan atau payung.

Wilayah Gunungkidul tak luput dari peluang hujan ringan. BMKG mencatat suhu berkisar 22–31 derajat Celcius, sedikit lebih rendah dibanding wilayah lainnya, dengan kelembapan tinggi antara 74–99 persen. 

Cuaca ini lazim terjadi di kawasan berbukit pada awal musim penghujan.

Sementara itu, Sleman diperkirakan mengalami hujan ringan pada siang sampai sore. 

Suhu udara berada di kisaran 23–32 derajat Celcius dengan kelembapan 67–97 persen. 

Masyarakat, terutama di daerah padat aktivitas seperti Depok dan Mlati, perlu memperhatikan potensi genangan di beberapa titik.

Baca juga: BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Jumat 7 November 2025

Untuk Kota Yogyakarta, hujan ringan diprediksi turun terutama pada siang hari. 

Suhu cenderung lebih panas, yakni 23–34 derajat Celcius, sedangkan kelembapan berada pada rentang 67–97 persen. 

Meski hujan tidak terlalu lebat, kondisi ini dapat meningkatkan lalu lintas menjadi lebih padat serta menurunkan jarak pandang.

BMKG mengimbau masyarakat di seluruh wilayah DIY untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat. 

Meskipun hujan yang terjadi bersifat ringan, peningkatan kelembapan dapat memicu ketidakstabilan atmosfer lokal sehingga hujan bisa datang tiba-tiba.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )