Penutupan TPA Piyungan
Instruksi Sultan HB X Soal Penanganan Sampah: Segera Buka TPST Tamanmartani
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memerintahkan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk membuka TPST Tamanmartani di Kalasan, Sleman
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
"Saya lihat-lihat itu, kok, semakin menumpuk, mulai tercium bau enggak enak juga. Kalau pagi banyak, ya, buang sampah sambil lewat, gitu," ungkapnya.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan DLH Kota Yogya, Mareta Hexa Sevana menjelaskan, sejauh ini pihaknya pun masih melakukan evaluasi.
Khususnya, terkait kemungkinan untuk membuka kembali depo-depo sampah yang lain, supaya akses pembuangan limbah penuduk bisa semakin luas. “Semoga saja sampahnya tidak sampai membeludak," ucapnya.
Ia tidak menampik, melihat fenomena tumpukan sampah di jalanan yang masih saja terjadi, perluasan pembukaan depo memang diperlukan.
Meski demikian, melihat situasi dan kondisi sejauh ini, di mana masih banyak warga masyarakat yang menahan sampahnya di rumah, pembuangan limbah secara besar-besaran menuju depo pun nantinya berpotensi terjadi.
"Misalnya, kami buka sekarang secara serentak, kami bisa menjamin itu, tidak sampai 3 hari sampah sudah memenuhi daya tampung semua, bahkan bisa jadi sampai membeludak ke jalan-jalan," jelasnya.
Sehingga, pemkot berharap warga masyarakat tetap berupaya menahan sampahnya di rumah, sembari dibarengi dengan langkah pemilahan, selaras dengan gerakan zero sampah anorganik.
Alhasil, ketika ada residu sampah anorganik yang tidak diterima oleh bank sampah, alangkah baiknya ditahan dulu dan tidak dibakar karena berpotensi mengganggu.
Sebanyak lima depo sampah di Kota Yogya mulai dioperasikan kembali. Namun, pembukaan depo ini dibarengi dengan pengawasan, mengingat pembuangan hanya bisa dilakukan secara mandiri.
Adapun kelima tempat pembuangan sementara yang sudah dibuka adalah Depo Utaralaya, Sarilaya, Pengok, Dukuh, dan Ngasem. Selaras pantauan di Depo Pengok, Gondokusuman, kondisinya dari luar masih tampak dikelilingi terpal dan terturup rapat.
Meski demikian, masyarakat dapat membuang limbah di lokasi tersebut secara mandiri tanpa penggerobak atau transporter. Petugas dari DLH yang berjaga di Depo Pengok pun menanyakan pada tiap warga yang membawa sampah ke depo.
"Sudah melayani pembuangan mandiri, tapi terus kita pantau. Setiap warga yang membuang kita tanya, sampah-sampahnya sudah dipilah atau belum itu," urai Penjaga Depo Pengok, Bejo,
Petugas juga mengarahkan pembuangan di depo yang peletakannya dipisahkan, antara sampah basah dan plastik.
Sehingga, proses pengangkutannya menuju armada pun menjadi lebih mudah dan cepat, karena tidak membutuhkan upaya pemilahan lagi.
Sekda DIY Minta Kabupaten/Kota Kurangi Produksi Sampah untuk Perpanjang Usia TPA Piyungan |
![]() |
---|
Belasan Ton Sampah Setiap Hari Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta Selama Pembatasan TPA Piyungan |
![]() |
---|
Pemda DIY Lakukan Evaluasi Penanganan Sampah Jelang Kembali Dibuka TPA Piyungan |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Persilakan Kabupaten/Kota Sanksi Warga yang Bakar dan Buang Sampah Sembarangan |
![]() |
---|
FMSS Datangi DPRD DIY Pertanyakan Arah Kebijakan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.