Penutupan TPA Piyungan

Instruksi Sultan HB X Soal Penanganan Sampah: Segera Buka TPST Tamanmartani

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memerintahkan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk membuka TPST Tamanmartani di Kalasan, Sleman

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM/Yuwantoro Winduajie
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X 

Pemilahan

Yogya darurat sampah imbas penutupan TPA Regional Piyungan direspons Pemkab Bantul dengan mempercepat pemilahan sampah di tingkat padukuhan.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengungkapkan, Pemkab Bantul menganggarkan Rp50 juta di tiap padukuhan melalui program pemberdayaan masyarakat berbasis padukuhan. Salah satunya digunakan untuk penanganan sampah.

"Dimanfaatkan untuk di antaranya pengelolaan sampah tingkat padukuhan, jadi dengan pemilahan sampah sejak dari padukuhan bahkan sejak dari rumah tangga, itu nanti akan terjadi pengurangan timbunan sampah yang dibuang ke Piyungan," kata Halim di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (27/7).

Bantul juga akan menyiapkan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di empat lokasi yakni Modalan, Niten, Guwosari, dan Murtigading.

Jika sudah beroperasi, Bantul tidak akan lagi membuang sampah ke TPA Piyungan yang operasionalnya dikelola Pemda DIY.

Saat ini pihaknya masih menghitung kemampuan masing-masing TPST untuk menampung sampah.

Jika memungkinkan, Pemkab Bantul bersedia membantu Pemkot Yogya untuk menangani masalah sampah. Terlebih Kota Yogya sendiri saat ini masih kesulitan mengolah sampah selama TPA Piyungan ditutup.

Masih menumpuk

Tumpukan sampah di sudut-sudut jalan Kota Yogya rupanya masih belum mereda, meski sejumlah depo serta tempat pembuangan sementara mulai dibuka kembali.

Setali tiga uang dengan deretan fenomena sebelumnya, lahan-lahan kosong yang ada di pinggiran jalan jadi sasaran warga tak bertanggung jawab untuk membuang limbahnya secara liar.

Terbaru, pemandangan tidak sedap muncul di ujung jembatan sebelah timur Gembira Loka (GL) Zoo, yang berlokasi di Umbulharjo, Kota Yogya, Kamis (27/7) siang.

Bak lautan sampah, berbagai jenis limbah, baik organik atau anorganik yang rata-rata terbungkus di dalam plastik, seakan dibiarkan menumpuk tanpa penanganan di salah satu ruas jalan utama ini.

Seorang warga yang setiap hari beraktivitas di sekitaran GL Zoo, Agung Atmaja, mengatakan, limbah-limbah tersebut sudah menumpuk sejak beberapa hari terakhir.

Bahkan, tumpukannya pun terlihat semakin tinggi, mengingat banyak pengendara yang melintas dengan sengaja melemparkan sampahnya ke lahan kosong tak bertuan itu, khususnya saat pagi hari.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved